IHSG Minus Karena Profit Taking, Waspadai Harga Emas yang Terjun Bebas

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Setelah sempat meroket di sesi pembukaan perdagangan. Selisih 1 jam saja dari pembukaan, IHSG justru dilanda aksi profit taking. Padahal sentimen penguatan bursa global begitu kuat yang seharusnya bisa membuat IHSG turut menguat. Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG justru ditutup melemah 0.38% di level 5.679,25.

“Kondisi Rupiah justru berbeda dengan IHSG. Setelah Rupiah sempat melemah hingga ke level 14.170 per US Dolar. Rupiah justru mampu berbalik dan ditutup menguat di level 14.144 per US Dolarnya. Sentimen pada hari ini sebenarnya mampu mendongkrak kinerja pasar keuangan domestik. Hanya saja, secara teknikal memang IHSG rawan terkoreksi,” papar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Rabu (25/11/2020).

Namun demikian, Benjamin menjelaskan, koreksi yang terjadi pada pasar saham dinilai sebagai koreksi yang sehat. Bukan karena ada isu fundamental yang buruk. Sementara itu, dari pasar komoditas. Emas masih mengalami tekanan hebat. Sempat turun di bawah level $1.800 per ons troy.

“Dengan penurunan harga emas dunia ditambah dengan penguatan Rupiah. Harga emas domestic bisa saja terpuruk. Disaat kondisi politik AS membaik, vaksin banyak ditemukan, maka saham atau instrumen keuangan menjadi lebih menarik ketimbang emas,” katanya.

Disaat seperti ini, jelas Benjamin, investor cenderung membeli emas serta melepas aset save haven seperti emas. Perubahan pola investasi seperti ini sebaiknya diikuti secara terus menerus. Jangan sampai kita salah memilih portfolio yang cenderung membuat kita dirugikan. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini