Kuartal Keempat, Ekonomi Sumut dan Nasional Masih Terombang Ambing

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, di kuartal keempat ini, saya melihat untuk ekonomi nasional masih berpeluang tumbuh negatif. Meskipun perkiraan tersebut bisa saja berubah nantinya. Mengingat masih terlalu dini ekonomi kita simpulkan akan membaik.

Ia menjelaskan, peluang untuk membaik memang ada. Pertama, pelaku pasar optimis kedepan ekonomi akan merealisasikan angka yang baik. “Karena masa kelam pertumbuhan ekonomi nasional yang buruk sudah dilewati,” ujarnya di Medan, Sumatera Utara, Senin (16/11/2020).

Lanjutnya, kedua, temuan vaksin membuat aktifitas ekonomi global mulai menggeliat. Ini tentunya akan jadi kabar baik lainnya. Khususnya setelah temuan vaksin Covid serta kemenangan Joe Biden di Pilpres AS. Ketiga, belanja pemerintah memang pada dasarnya akan menguat di kuartal terakhir setiap tahun. Ini yang akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kedepan.

Kelima, ada peningkatan belanja masyarakat yang besar menjelang perayaan keagamaan di Desember dan tahun baru 2021. Jadi memang ada sejumlah motor penggerak ekonomi untuk tumbuh di atas 0% atau positif nantinya.

“Tetapi, jangan kita lupakan kalau ada sejumlah masalah mendasar yang membuat ekspektasi pertumbuhan ekonomi positif buyar. Salah satunya penambahan jumlah kasus Covid-19 yang bisa saja membuat banyak negara membatasi ruang gerak masyarakatnya seperti yang telah dilakukan oleh sejumlah negara eropa sejauh ini,” ujarnya.

Di sisi lainnya, ungkap Benjamin, belanja pemerintah juga masih banyak yang dihabiskan untuk bantuan sosial. Perlambatan pada perekonomian dunia membuat aktifitas ekonomi nasional masih akan terus melambat. Ini yang akan menjadi ganjalan terhadap sikap optimis kalau ekonomi di kuartal keempat akan positif.

“Belum lagi kalau penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air justru memicu terjadinya PSBB ketat. Ini bisa mengubah ekspektasi kita kedepan. Jadi sejauh ini saya melihat kalau Ekonomi nasional masih akan tumbuh negatif di bawah 1%. Meskipun bisa saja direvisi di Desember nantinya.

Sumut Berpeluang Tumbuh Positif?

Benjamin menambahkan, realisasi pertumbuhan ekonomi Sumut di kuartal ketiga yang lebih buruk dari ekspektasi sebelumnya juga memberikan rasa kuatir yang besar terkait kemungkinan pertumbuhan ekonomi Sumut pada kuartal keempat ini.

“Dimana Sumut masih terlihat kesulitan untuk tumbuh di atas 0%. Terlebih motor penggerak ekonomi Sumut dibandingkan dengan wilayah lain terbilang lebih sedikit. Sejauh ini pertumbuhan ekonomi nasional yang terpuruk cukup dalam memang tidak membuat ekonomi Sumut terpuruk dengan angka yang sama,” sambungnya.

Hanya saja, lanjutnya lagi, di kuartal ketiga Sumut tidak mengalami pembalikan arah yang signifikan. Padahal Sumut tidak memberlakukan PSBB secara ketat dibandingkan dengan wilayah lainnya. “Saya menilai motor penggerak ekonomi Sumut di kuartal ketiga cenderung stagnan. Meskipun harga komoditas CPO di masa Covid-19 ini justru mengalami kenaikan yang tajam,” kata Benjamin.

Walau demikian, dia membeberkan, peluang Sumut untuk tumbuh positif di kuartal keempat memang bisa saja tercipta. Tetapi saya tetap menggaris bawahi bahwa Sumut bisa saja tetap negatif perumbuhan ekonominya di kuartal keempat ini. “Saya melihat Sumut memang berpeluang membaik dalam rentang 0.3% hingga minus 0.6%. Tetapi lagi-lagi saya garis bawahi, hitungan ini akan berubah nantinya di bulan Desember,” sambungnya.

“Kita perlu mendapatkan konfirmasi terkait belanja masyarakat di kuartal keempat. Meskipun saya berharap kita benar-benar bisa kelar dari tekanan resesi di kuartal ini,” tutup Gunawan Benjamin. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini