Diduga Pelaksanaan Rapid Test Labuhanbatu Adanya Manipulasi Data dan Syarat Korupsi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Kegiatan rapid test kepada calon anggota KPPS dan PAM TPS yang berlangsung di Aula Kantor Camat Rantau Utara terkesan tertutup dan diduga terjadinya manipulasi data yang mengarah syarat korupsi, Jumat (13/11/2020).

Bagaimana bisa kegiatan rapid test yang diikuti total hampir puluhan ribuan orang dengan waktu 7 hari tanpa ada pengawasan ketat dari tim Gugus Tugas Labuhanbatu dan pengamanan aparat Kepolisian dan TNI serta tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri.

Pada saat awak media melakukan konfirmasi kepada para petugas kesehatan yang masih ada di lokasi Aula Kantor Camat Rantau Utara tempat kegiatan berlangsung, dengan jawaban acuh dan cetusan tidak layaknya sebagai seorang pelayan publik berbicara itu dengan menyandang pendidikan.

Saat petugas mengetahui bahwa yang bertanya adalah pihak media, dengan cepat sikap mereka berubah drastis, disini dinilai terlihat kesan buruknya pelayanan publik di wilayah Pemkab Labuhanbatu.

Diketahui petugas kesehatan ini bertugas di Puskesmas Kota Rantau Prapat, terkesan buruk para petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kota kini kembali mereka pertontonkan.

Kesan dari sikap melayani dari pertanyaan wartawan yang begitu acuh dan cuek tersebut mengarah adanya dugaan telah terjadinya memanipulasi data jumlah peserta yang telah melakukan rapid test.

Dimana para panitia pelaksana kegiatan tersebut terlihat kebingungan saat menghitung dan langsung menyembunyikan catatan nama peserta yang telah berlangsung di Aula Kantor Camat Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.

Jika nantinya terbukti adanya perselisihan jumlah peserta yang ada dengan jumlah rapid test tidak sesuai maka diduga kuat telah terjadinya syarat korupsi yang mana selain dugaan memanipulasi data juga menyelewengkan anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembeli alat rapid test.

Pasalnya, saat pihak media online mudanews.com melakukan konfirmasi dan bertanya terkait data jumlah peserta yang akan mengikuti pemeriksaan rapid test.

Namun sangat di sayangkan dengan sikap cuek dan acuhnya seorang petugas kesehatan mengatakan sesuatu hal tak layaknya petugas kesehatan dan sebagai pelayanan publik menjawab seperti itu.

Diduga Pelaksanaan Rapid Test Labuhanbatu Adanya Manipulasi Data dan Syarat Korupsi
Kegiatan rapid test kepada calon anggota KPPS dan PAM TPS yang berlangsung di Aula Kantor Camat Rantau Utara

Camat Rantau Utara H Turing Ritonga saat ingin dikonfirmasi yang tadinya masih terlihat berada di salah satu ruangan kantor Camat Rantau Utara ternyata sudah tidak ada di tempat (pulang). Hal itu diucapkan sang pegawai yang bertugas di kantor Camat Rantau Utara.

Camat rantau Utara H Turing Ritonga terkesan menghindar atas kehadiran wartawan.

Mudanews.com terus mencari informasi terkait kegiatan yang berada di Aula Kantor Camat Rantau Utara tersebut, melalui telpon seluler H Turing mengatakan bahwa dirinya membenarkan adanya kegiatan pemeriksaan rapid test.

“Tetapi saya tidak tau kapan dimulai dan kapan selesai, lupa saya,” ucapnya.

Sikap yang terkesan tertutup dan menghindar dengan nada kaku semakin menjadi suatu tanda tanya besar atas berlangsungnya kegiatan tersebut dan Haji Turing diduga kuat memberikan keterangan palsu atas dimulainya dan selesainya kegiatan tersebut.

Di tempat terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Labuhanbatu Wahyudi saat dikonfirmasi awak media melalui telpon selulernya mengatakan bahwa penyelenggara kegiatan rapid test tersebut adalah dinas kesehatan.

“KPU dan BPBD Labuhanbatu dan untuk penyediaan barang adalah BPBD Labuhanbatu, kegiatan pemeriksaan melalui rapid test kepada calon peserta KPPS dan Pam TPS mulai dilaksanakan pada hari Senin 9 November 2020 dan sudah berlangsung lima hari dan akan selesai hari Minggu dan kepala calon anggota yang hasilnya reaktif nanti akan digantikan melalui penyeleksian ulang,” jelasnya.

Saat ditanya kembali jumlah keseluruhan yang mengikuti rapid test, Wahyudi mengatakan sembilan ribu sekian. Dia juga sempat dua kali mengulang terkait jumlah TPS dan jumlah orang.

Wahyudi mengatakan dengan kata-kata yang sama, diikuti dari 1061 TPS X 7 orang.

Saat wartawan bertanya berapa, ketua Wahyudi kembali mengulang 1061 X 7 orang, ucapnya, namun saat media kembali bertanya kepada Wahyudi 7 atau 8 dengan nada gelagap yang sedikit kaku mengatakan 9,9 dengan KPPS.

“Maka peserta dan dikalikan dari total jumlah keseluruhan TPS yang ada di kabupaten Labuhanbatu berjumlah 1.061 TPS. Jadi total keseluruhan jumlah peserta adalah 9549 orang peserta dan semua itu akan di rapid test di kantor Camat Rantau Utara dan hasilnya akan diberitahukan secara tidak terbuka,” tegasnya.

Kadis Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu H Kamal Ilham SKM MM saat dikonfirmasi melalui telpon seluler kegiatan itu adalah Pawaslu karena rapid test itu wajib dilakukan dan itu adalah kerjaan KPU Labuhanbatu dan saat dipertanyakan adanya kerjasama pihak dinas kesehatan dalam kegiatan tersebut.

Kamal membantah adanya kerjasama dengan KPU. “Itu kerjaan KPU dan mereka minta tolong minta bantu,” katanya.

Saat dipertanyakan berapa jumlah calon KPPS dan PAM TPS yang akan di rapid test, Kamal mengatakan tidak mengetahui. “Saya coba tanyakan ke kantor camat sama petugas mungkin dari Puskemas,” tutupnya.

Namun sampai berita ini diterbitkan pihak BPBD kabupaten Labuhanbatu belum dapat dikonfirmasi. Berita Labuhanbatu, Arjuna

- Advertisement -

Berita Terkini