Banyak Daging Kerbau Impor, Pemerintah Harus Tinjau Ulang Kuota Impor

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga daging sapi belakangan ini bergerak stabil di kisaran 105 ribu hingga 120 ribu per Kg nya. Harga daging sapi memang terpantau stabil, dan sejauh ini juga sebelum menunjukan adanya potensi pergerakan harga kemanapun. Diyakini tidak akan berubah sampai penutupan akhir tahun nantinya. Namun, bukan berarti bisnis daging sapi ini adem ayem saja selama ini.

“Dari hasil survey saya ke sejumlah pengusaha ternak sapi dan sejumlah rumah potong hewan. Banyak keluhan dari pengusaha daging sapi tersebut. Dimana ada daging sapi kerbau beku yang beredar di masyarakat. Dengan harga yang jauh lebih miring. Sekitar 80 ribuan per Kg. Sehingga permintaan daging sapi tidak bisa didongkrak optimal,” papar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Minggu (25/10/2020).

Padahal aktifitas masyarakat sejauh ini sudah mulai menujukan adanya pemulihan. Meskipun belum normal seperti sebelum ada pandemi Covid-19. Aktifitas masyarakat seperti hajatan ataupun bentuk pesta lainnya mulai menggeliat setelah Muharam kemarin. Namun, dengan kondisi daya beli masyarakat yang terpukul saat ini, membuat sebagian masyarakat mengalihkan penggunaan daging sapi sebagai menu hidangan ke daging ayam.

“Jadi memang sebenarnya ada banyak faktor yang membuat sejumlah pelaku usaha daging sapi dirugikan dengan banyaknya daging kerbau impor serta daya beli yang terpukul. Jika membandingkan antara daging sapi dengan daging kerbau impor. Jelas daging sapi memberikan nilai tambah atau added value bagi perekonomian Sumut,” jelasnya.

Penyerapan tenaga kerja pada perusahaan penghasil daging sapi jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan jika hanya mengandalkan daging kerbau impor. Meskipun disisi lainnya, masyarakat konsumen diuntungkan dengan harga daging kerbau yang lebih murah.

“Daging sendiri adalah konsumsi masyarakat menengah keatas. Seharusnya impor daging kerbau ini bisa dibatasi. Karena kalau hitung-hitungan ekonominya jelas kehadiran daging kerbau impor ini lebih banyak memberikan dampak negatif bagi perekonomian Sumut.

“Kita berharap pemerintah bisa meninjau ulang pengadaan daging kerbau beku dari negara lain tersebut. Buat apa harganya murah jika masyarakat tidak mendapatkan nilai tambah dari aktifitas ekonomi daging kerbau. Justru memicu terjadinya capital outflow dan membuat peternakan nasional menjadi sulit untuk tumbuh,” tutup Gunawan. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini