Harga Stabil Sebulan Terakhir, Tapi Waspadai Cuaca Yang Tidak Bersahabat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga sejumlah kebutuhan pokok bergerak landai selama satu bulan terakhir. Aktifitas ekonomi masyarakat yang mengalami perlambatan menjadi salah satu pemicu stabilnya harga kebutuhan pokok tersebut. Kecenderungan harga memang menunjukan angka negatif. Artinya hampir semua kebutuhan pokok khususnya sembako turun tipis selama sebulan tersebut.

“Nah, pemicunya memang karena aktifitas masyarakat di bulan muharam terbilang sangat sedikit. Sejumlah pesta bahkan ditiadakan. Ini yang menjadi pemicu utama stabilnya harga kebutuhan pokok belakangan ini. Meskipun dengan kecenderungan turun, namun penurunan sejumlah harga yang terjadi selama sebulan terakhir hanya di kisaran 1.5% paling banyak,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Selasa (29/9/2020).

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan diantaranya adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit dan minyak goreng. Meskipun demikian minyak goreng belakangan memang mengalami kenaikan, tetapi angkanya sangat kecil sekali sehingga tidak mampu menjadi pendorong kenaikan rata rata di bulan September.

“Belum lagi kita berbicara mengenai tren penurunan harga di komoditas sayur-sayuran. Trennya turunnya juga terjadi pada komoditas sayuran dari tanah karo. Tomat dan beberapa sayuran lain mengalami penurunan termasuk sayur dari dataran rendah,” jelas Gunawan.

Harga ikan yang belakangan mengalami kenaikan. Namun kenaikannya juga terbilang sangat terbatas. Jadi secara keseluruhan di bulan September ini saya memperkirakan Sumut akan mengalami deflasi di kisaran angka 0 hingga 0.01%. Sangat kecil sekali angkanya. Kalaupun dengan peluang inflasi juga tidak jauh berbeda dari angka tersebut.

“Setelah muharam ini, kita mulai melihat adanya tren kenaikan pada harga cabai merah. Saat ini bertengger di kisaran 32 ribuan per Kg. Masih dalam rentang angka yang stabil memang. Tetapi kita harus mewaspadai jangan sampai kenaikan ini berlanjut. Mengingat kondisi harga kedepan bukan dikuatirkan dari pemulihan daya beli masyarakat. Tetapi lebih dikarenakan faktor cuaca,” sambung dia.

Benjamin mengatakan, Pemerintah Sumut jangan remehkan hal tersebut, karena inflasi yang terjadi saat daya beli melemah belakangan ini. Ini sama saja kita membiarkan pemiskinan warga Sumut. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini