Bantuan Ke Pegawai Swasta, Efektifkah Dongkrak Ekonomi?

Breaking News

- Advertisement -
MUDANEWSW.COM, Medan – Rencana pemerintah yang akan membantu sektor swasta, khususnya bagi karyawan swasta dengan gaji di bawah 5 juta. Memang dari sisi efektifitas untuk mempertahankan daya beli cukup efektif. Namun implementasi di lapangannya berpotensi memunculkan kecemburuan, dan juga bisa menimbulkan moral hazard di kalangan pengusaha.

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

“Bukan perkara mudah karena banyak pegawai swasta yang tidak terdaftar di BPJS ketenagakerjaan. Dan banyak tenaga kerja swasta yang datang dari sektor informal. Selanjutnya bisa menimbulkan moral hazard saat pengusaha justru menilai karyawan swasta yang mendapatkan bantuan secara otomatis mengurangi “beban” operasional perusahaan,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Minggu (9/8/2020).

Atau dengan kata lain, tambah Gunawan, pengusaha akan lebih mudah untuk tidak memberikan semua hak karyawan sekalipun perusahaan dinilai masih mampu untuk  memenuhinya. Disisi lainnya, efektifitas kebijakan memberikan bantuan kepada karyawan swasta tersebut memang tidak akan sebaik pemerintah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat miskin.

“Dengan penghasilan karyawan di bawah 5 juta saja, pada dasarnya kebijakan ini dinilai kurang begitu efektif dalam menstimulan belanja masyarakat. Masyarakat miskin yang tidak memiliki pendapatan sama sekali itu cenderung akan lebih banyak bergerak saat diberikan bantuan, ketimbang pegawai swasta yang pada dasarnya punya penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

“Tetapi jika motor penggeraknya adalah supaya masyarakat di kelas ekonomi menengah diarahkan untuk menjadi pendorong agar belanja masyarakat di kelas bawahnya bergerak. Nah, kebijakan ini memang bisa saja nanti pada akhirnya akan menggerakan ekonomi di banyak lini,” lanjutnya.

Jadi begini, jika masyarakat miskin yang mendapatkan bantuan umumnya mereka akan memenuhi kebutuhan pokoknya terlebih dahulu. Sehingga pasar tradisional berputar, sektor pertanian tetap hidup. Tetapi sektor barang pelengkap belum sepenuhnya bergairah. Jadi memang pada dasarnya jika saya melihat pemerintah lebih ingin mendorong supaya semua lini sektor ekonomi bisa berputar.

“Dengan tidak hanya memberi bantuan pada mereka yang miskin, tetapi yang kelas menengah di dorong agar mampu menggerakan semua sektor ekonomi potensial. Tetapi ini bukan pekerjaan mudah. Karena Covid-19 ini yang membuat ekonomi sulit untuk bergerak ke arah yang diharapkan,” jelas Gunawan Benjamin. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini