Warga Tanjung Pura Langkat Gelisah, Terhadap Banjir Saat Masuk Musim Penghujan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Warga Lingkungan 11 dan 12 Kelurahan Pekan Tanjung Pura dan Dusun 2 Benteng Sepakat Desa Pekubuan Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Provinsi Sumut saat ini resah gelisah dan khawatir jika datang musim penghujan karena tidak ada aliran air yang mengalir tersumbat antara perbatasan 2 wilayah yakni Kelurahan Pekan Tanjung Pura dan Desa Pekubuan.

Sebab, saat musim penghujan drainase yang tidak jalan tersebut sering menjadi penyebab banjir dan menakung hingga mengharapkan cahaya sinar matahari untuk mengurangi banjir agar susut dan mengering. Hal ini sangat menakutkan bagi masyarakat bahkan kondisi ini sudah menahun kurang lebih 4 tahun masyarakat mengalami dampak banjir yang tak kunjung selesai dalam penyelesaiannya.

Bima salah seorang warga lingkungan 11 Kelurahan Pekan Tanjung mengatakan, saluran air tersebut tidak mengalir maksimal karena adanya pipa batang kelapa yang sengaja dibenam dan ditimbun dengan tanah maka terjadilah penyumbatan air yang tidak mengalir.

“Akibatnya drainase saluran yang tersumbat, seringkali hujan menyebabkan banjir di permukiman warga masuk kedalam rumah masyarakat Kelurahan Pekan Tanjung Pura dan Desa Pekubuan hingga ke jalan meskipun curah hujan dengan intensitas ringan,” kata Bima ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi D DPRD Langkat, Rabu (15/7/2020).

Warga Tanjung Pura Langkat Gelisah, Terhadap Banjir Saat Masuk Musim Penghujan (2)
Salah satu rumah warga tergenang air yang tidak kunjung kering

Dhevan Efendi Rao SH SPd, Ketua PC ISNU Kabupaten Langkat salah satu warga Desa Pekubuan yang sering disapa Buya Dhevan Rao menyampaikan, kalau seandainya hujan setengah jam saja atau lamanya satu jam, aliran air ini larinya tertahan oleh timbunan batang kelapa yang dibenam, maka menyebabkan berhentinya aliran air tersebut karena banyaknya sampah dan kotoran bertumpuk kedalam gorong-gorong jadi air meluap dan mengakibatkan banjir.

“Maka dengan ini masyarakat Tanjung Pura ingin segera mungkin diselesaikan situasi dan kondisi ini sebelum masuk musim penghujan,” tegasnya.

Buya Dhev meminta kepada pemerintah daerah kabupaten Langkat melalui Dinas PUPR agar menurunkan alat berat beko untuk mengorek tanah yang ada terdapat batang kelapa yang dibenamkan juga berharap Waduk Tanjung Pura bisa dioptimalkan dengan baik adanya normalisasi waduk katanya kepada Pimpinan DPRD Kabupaten Langkat.

Turut hadir Ketua Komisi D DPRD Langkat Sri Bana Perangin-angin, Praktisi Hukum Syafril SH serta Reza Fadli Ibrahim SH, Camat Tanjung Pura, Lurah Pekan Tanjung Pura dan Kades Pekubuan Kecamatan Tanjung Pura saat mendengar paparan Buya Dhev.

Zulkarnain Warga Lingkungan 12 Kelurahan Pekan Tanjung pura membenarkan kondisi yang terjadi padahal masalah tersebut, seringkali disampaikan ke berbagai pihak terkait, unsur Forkompinda Kecamatan dari tahun ke tahun.

“Namun hingga saat ini belum ada pembenahan dan belum direspon positif hanya survei lihat dan foto-foto daerah yang banjir hingga keadaan pajak pasar tradisional yang setiap hari warga di sekitarnya mencium aroma busuk dari limbah pasar tradisional yang sangat memperhatikan,” bebernya. Berita Medan, red

 

- Advertisement -

Berita Terkini