Sistem Belajar Daring Tidak Efektif, Solusinya Tetap Belajar Mengikuti Prokotol Kesehatan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Tahun ajaran 2020/2021 bagi siswa-siswi SD, SLTP maupun SLTA, sebelum adanya dampak Covid-19 para calon siswa-siswi baru bergembira dalam semangat belajar meraih cita-cita.

Di tahun ajaran baru 2020/2021 para siswa-siswi baru tetap semangat bersekolah. Namun tidak bisa berinteraksi langsung sesama teman belajar dan guru di sekolah seperti biasa.

Sistem Daring dalam proses pembelajaran bagi siswa-siswi di tahun ajaran 2020/2021 yang dianjurkan pemerintah saat ini dinilai tidak efektif bagi siswa-siswi Kelas 1 SD sampai kelas 6 hingga SLTP, apalagi yang kelas 1 yang harus dididik ekstra oleh guru agar anak-anak mininal bisa mengenal huruf, angka angka agar bisa membaca dan menulis,” papar Leriadi, Kamis (16/7/2020).

“Daring itu cocoknya bagi SLTA dan Perguruan Tinggi yang sudah memahami dalam proses belajar mengajar, karena sudah mengerti sikap dan pengetahuannya,” papar Leriadi.

Leriadi memberikan solusi kepada pemerintah jangan sampai terlalu lama anak anak kita tidak bersekolah, tawaran solusi saya adalah bagi SD dan SLTP tetaplah belajar seperti biasa dengan mengikuti Protokoler Kesehatan Covid-19 dengan cara :
1. Setiap hari ruangan belajar dan lingkungan sekolah disemprot disekfektan
2. Setiap siswa/siswi masuk halaman sekolah dilakukan thermo gun dan cuci tangan
3. Memakai masker
4. Pihak sekolah mengajukan kepada gugus tugas Covid-19 setempat untuk membeli vitamin C atau sejenis buah agar siswa siswi tetap terjaga, dikarenakan ada anggaran Covid-19 yang diberikan pemerintah dalam hal Covid-19

Leriadi SSos selaku Ketua DPD Orkestra Sumatera Utara sangat mengapresiasi kerja keras pemerintah dalam menuntaskan persoalan Covid-19.

“Pemerintah harus mengkaji ulang sistem belajar Daring di sekolah, bagaimana di pelosok desa dan bagi warga yang tidak punya android maupun Handphone, sinyal tak ada, situasi susah masa sulit saat ini, makan saja pun sulit, lebih baik makan daripada beli handphone, inilah situasi yang terjadi di desa, dan di kota juga masih ada warga yang kurang,” papar Leriadi yang juga Wakil Sekretaris DPD Partai Hanura Sumut. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini