Neraca Dagang Indonesia Surplus, IHSG Melemah dan Rupiah Perlahan Terkikis

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Neraca dagang untuk bulan mei mengalami surplus sebesar $ 2 Milyar. Dimana laju ekspor yang mengalami penurunan di bulan Mei sebesar 28.9%, diikuti dengan penurunan yang lebih dalam dari sisi impor yang turun 42.2%. Data neraca dagang ini akan memberikan rasa aman bagi pasar keuangan kita dalam jangka pendek.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin menjelaskan surplus yang tercipta ini tetap menunjukan bahwa laju pertumbuhan ekonomi masih akan mengalami masalah. Karena aktifitas keduanya mengalami penurunan yang sangat tajam. Ekspor menggambarkan bahwa kita mengalami tekanan dalam hal produktifitas barang yang tidak terserap maksimal di pasar.

“Sementara itu, impor yang walaupun turun. Ini juga menggambarkan bahwa aktifitas ekonomi di tanah air juga mengalami perlambatan. Karena impor tidak selamanya buruk. Terlebih jika impor barang modal yang justru menjadi katalis bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi di tanah air. Jadi surplus ini jangan hanya dilihat dari sisi positifnya saja. Dampak negatif yang ditimbulkan juga sangat besar dan signifikan,” kata Benjamin, Senin (15/6/2020).

Di pasar keuangan, rilis data surplus neraca perdagangan lantas tidak membuat IHSG mampu ditutup di zona hijau. IHSG pada perdagangan hari ini justru ditutup melemah di level 4.816,33 atau turun 1.3%. Artinya memang sentimen positif dari neraca dagang tersebut masih belum bisa menjadi motor bagi IHSG untuk diperdagangkan di zona hijau.

“Gelombang kedua Covid-19 yang tengah menghantui pasar keuangan global menjadi salah satu masalah mendasar yang membuat pelaku pasar berhati-hati saat ini. Indeks bursa di Eropa juga dibuka turun signifikan, dan indeks futures di AS juga bergerak minus sejauh ini. Jadi sentimennya adalah sentiment negatif bagi IHSG selama sesi perdagangan,” tegasnya.

Sedikit berbeda dengan IHSG, terangnya, mata uang rupiah menyikapi surplus neraca perdagangan dengan ditutup sedikit menguat di level 14.115 per US Dolar. Menguat tipis dibandingkan penutupan akhir pekan di level 14.133 per US Dolar. Namun satu hal yang perlu di catat, Rupiah memang sempat menguat di sesi perdagangan pagi hingga ke level 14.050 per US Dolar. Namun semakin siang hingga menjelang sore, tren penguatan Rupiah perlahan terkikis. Berita Medan, Fahmi

- Advertisement -

Berita Terkini