Ekonomi Sumut, Diperkirakan akan Tumbuh Lebih Baik dari Rata-rata Nasional

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Indonesia memang menjadi negara yang tidak begitu ketat dalam melakukan karantina wilayahnya. Sehingga dampak penyebaran covid-19 ke ekonomi tidak seburuk negara lainnya.

“Saya menilai memang Indonesia punya kesempatan lebih baik dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan negara lainnya,” kata Gunawan Benjamin, Analis Pasar Keuangan, Senin (15/6/2020) di Medan.

Meski demikian, Benjamin memperkirakan kuartal kedua ekonomi kita berpeluang terkontraksi, atau pertumbuhannya minus. Meskipun sulit memang untuk memperkirakannya.

Benjamin melihat potensi pertumbuhan ekonomi berpeluang minus 3% sangat mungkin terjadi. Sementara, untuk Sumut saya memperkirakan kuartal kedua ini bisa anjlok atau minus 1.6%.

“Setelah merealisasikan minus, baru pertumbuhan ekonomi akan mengalami pemulihan nantinya. Meskipun tidak bisa disimpulkan juga akan semudah seperti itu jalannya. Bulan Juni ini merupakan fas awal new normal, ujiannya ada disini. Namun, kita akan berhadapan dengan ketidakpastian yang bisa saja menekan laju pertumbuhan ekonomi. Dan ketidakpastian yang ditakutkan adalah kemungkinan gelombang corona tahap dua di tanah air,” lanjutnya.

Menurut Benjamin, ini yang sebenarnya resiko besar yang bisa membuat ekonomi kita kian tak menentu. Disini letak masalah sulitnya kita memproyeksikan gimana nasib pertumbuhan ekonomi kedepan. Saya melihat Sumut berpeluang mencetak pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional nantinya.

“Karena sumbangsih sektor pertaniannya cukup besar. Ditambah lagi Sumut juga tidak seketat wilayah lain dalam memberlakukan PSBB. Daya beli masyarakat Sumut masih relatif terjaga. Meskipun, kabar adanya aksi bunuh diri seorang suami di selayang perlu menjadi catatan tersendiri dalam melihat tekanan ekonomi masyarakat Sumut,” jelas dia.

Pertumbuhan ekonomi kedepan bisa saja lebih buruk seandainya masyarakat tidak melakukan upaya pencegahan seperti physical maupun social distancing. Meskipun ekonomi Sumut bisa lebih baik dari rata-rata di wilayah lain. Benjamin berharap kita jangan abai. Karena negara lain tengah bermasalah dengan gelombang kedua.

“Jika resiko buruk tersebut yang terjadi, kita akan berhadapan dengan tekanan ekonomi yang lebih besar. Karena kesulitan ekonomi saat ini akan menambah buruk dan beban tambahan data gelombang pandemic kedua terjadi. Dan kerusakan ekonomi yang ditimbulkan akan jauh lebih besar dari perkiraan kita sejauh ini,” ujarnya. Berita Medan, Fahmi

- Advertisement -

Berita Terkini