Ekonomi Baru Akan Pulih 2022, Belum Ada Bisnis yang Prospektif Saat Ini

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Di tengah penyebaran Covid-19 ini, tidak mudah menentukan usaha apa yang bisa menjanjikan. Awalnya, saat masyarakat mulai panik dengan penyebaran corona, membuat masker atau alat medis lainnya sangat menjanjikan keuntungan. Namun kondisi tersebut tidak bertahan lama, karena titik keseimbangan bisnis tersebut tidak lama langsung tercipta.

“Masker yang sebelumnya sempat langka dan mahal. Saat ini sudah mulai banyak beredar dan harganya sangat terjangkau. Sehingga tidak lagi menjanjikan keuntungan. Nah, disaat new normal diberlakukan. Ada harapan bahwa ekonomi masyarakat akan kembali berputar dan sangat berpeluang memberikan janji keuntungan ekonomi,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Minggu (14/6/2020).

Namun, sekalipun skema new normal sudah diberlakukan, seakan memberikan harapan bahwa ada peluang bisnis yang bisa dilakukan. Memang benar anggapan seperti itu. Tetapi bisnis yang dijalankan saat new normal belum bisa menggaransi 100% akan mendatangkan keuntungan.

“Disaat masyarakat dianjurkan untuk tetap di rumah. Ekonomi jelas terhenti. Namun skema new normal saat ekonomi dibuka, ini menjadi pertarungan bagi para pebisnis dalam mempertahankan usahanya. Nah disini yang sebenarnya menjadi akar masalah mengapa pelaku usaha saat new normal sekalipun dia bisa berhadapan dengan tiga kemungkinan sekaligus,” ungkap Benjamin.

Lingkaran masalahnya itu begini, pertama banyak dunia usaha yang akan mengalami kerugian jika usahanya tidak dibuka. Kedua, potensi kerugian tetap terjadi jika usaha dibuka, bisa dikarenakan beban operasional yang lebih besar dari pendapatannya. Ketiga, potensi mendapatkan keuntungan.

Bisnis yang defensive sekalipun saat new normal diyakini belum akan mampu membalikkan kondisi usaha ke kondisi semula. Semuanya masih mengalami masa transisi. Dan jika melihat perkembangan bisnis yang sekarang. “Saya menilai apapun itu yang terjadi saat ini belum bisa dikatakan bahwa ada peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan dalam jangka panjang,” jelasnya.

2022 awal, kata Benjamin, menjadi waktu yang paling cepat buat ekonomi ini mengalami pemulihan. Dengan catatan tidak terjadi gelombang pandemic corona kedua yang justru bis memperburuk keadaan. Namun jika skenario terburuk terjadi, saya melihat proses pemulihan akan berlangsung lebih lama lagi.

“Jadi kesimpulannya, membuka dan menjalankan bisnis yang sudah ada menjadi jalan yang bisa dilakukan. Dan tanamkan bahwa disaat kondisi seperti sekarang, pada dasarnya belum ada satupun bisnis baru yang benar-benar sangat menjanjikan keuntungan. Jadi sebaiknya hati hati mengelola bisnis di tengah kondisi seperti saat ini,” tandasnya. Berita Medan, Fahmi

- Advertisement -

Berita Terkini