Kebijakan Bantuan Sembako, Menuai Kritik Pedagang

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kebijakan pemerintah yang membagikan sembako sebagai bentuk bantuan kepada masyarakat dalam menghadapi corona. Lagi-lagi menuai kritik dari sejumlah pedagang.

Menurut pedagang kebijakan tersebut membuat para pedagang kehilangan omset penjualan. Omset penjualan juga turun akibat pembatasan jam operasional yang dilakukan oleh pemerintah.

“Beberapa pedagang di beberapa pasar yang saya jumpai mengatakan bahwa, banyak pedagang yang turun omset jualannya hingga mencapai 60%. Dari pantauan saya, alasan pertama yang dikeluhkan pedagang adalah dikarenakan banyak bantuan masyarakat dalam bentuk sembako yang diberikan oleh pemerintah. Kedua, jam operasional (berdagang) yang dibatasi. Ketiga, aktifitas masyarakat yang lebih banyak berdiam di rumah, dan keempat penurunan daya beli masyarakat,” ungkap Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Minggu (26/4/2020).

Benjamin mengatakan, itulah yang diungkapkan oleh para pedagang seiring dengan menurunnya omset penjualan belakangan ini. Kalau berbicara mengenai jumlah kunjungan masyararakat ke pasar tradisional. Sejumlah pedagang menyatakan bahwa sudah mulai ramai, walaupun belum sepenuhnya normal. Alhasil, tidak jarang pedagang memilih untuk berdiam dirumah ketimbang melakukan banyak aktifitas di pasar. Dan tidak sedikit pedagang yang menyatakan sebaiknya bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk uang tunai,” imbuhnya.

Benjamin sendiri berpendapat bahwa, langkah apapun yang diambil pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sembako saat ini tetap akan menuai pro dan kontra.

Sambungnya, bantuan sembako yang dilakukan oleh siapapun, baik itu pemerintah maupun swasta pasti akan dilakukan dengan pendekatan harga yang terbaik tentunya.

“Artinya mereka yang memberikan bantuan akan mencari harga terbaik. Dan dalam konteks distribusi barang kebutuhan pokok. Maka pedagang besar atau distributor yang mampu menyediakan kebutuhan pangan dalam jumlah besar dan harga bersaing yang akan mendapatkan berkah. Kalau berkaca kepada toko tani yang ada di Jl. A.H. Nasution, harga yang dijual itu setara dengan harga di tingkat distributor. Dan dijual dengan cara eceran. Dan memang seperti itu pula salah satu bentuk bantuan yang dilakukan pemerintah saat ini,” jelas dia.

Jadi ditengah penyebaran corona, Benjamin berharap semua masyarakat di level manapun dengan profesi apapun bisa memhami situasinya. Kita tengah berhadapan dengan masa masa sulit dimana kebijakan yang diambil saat ini tentunya tidak akan menyenangkan semua pihak.

“Namun yang paling utama adalah kebijakan yang diambil lebih mengedepankan kemaslahatan bersama, dan tidak menekankan ego masing-masing pihak,” harapnya.

- Advertisement -

Berita Terkini