Belum Ada Sentiment Positif, IHSG dan Rupiah Masih Terpuruk

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Indeks bursa saham global yang dimotori AS kembaliu terpuruk pada perdagangan kemarin. Kinerja bursa saham di AS melemah yang memicu terjadinya pelemahan di bursa negara lainnya. Indeks bursa saham di sejumlah pasar di Asia pagi ini juga sudah diperdagangkan di jalur merah. Pelaku pasar masih terus mencermati perkembangan harga minyak mentah dunia yang belakangan mengalami keterpurukan.

“Harga minyak dunia jenis WTI kontrak juni yang sempat dikisaran $20 per abrel, kemarin harganya kembali anjlok dikisaran $6 per barel. Ini penurunan yang sangat menakutkan bagi investor, yang nantinya akan berimbas pada sektor keuangan di tanah air,” kata Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin, Rabu (22/4/2020).

Menurutnya, hampir tidak ada sentiment postif di pasar yang mampu menenangkan psikologis pelaku pasar sejauh ini. Semua data-data ekonomi terus mengarahkan kepada kemungkinan memburuknya kondisi ekonomi global. Dan kondisi terburuk yang muncul saat ini dari WFP (World Food Programme) menyatakan bahwa pandemic saat ini sudah memicu terjadinya bencana kemanusiaan.

“Ada peningkatan jumlah angka pengangguran yang naik secara tajam, dan peningkatan jumlah angka manusia kelaparan yang diperkirakan naik dua kali lipat. Belum ada data-data ekonomi yang mamu membuat pasar rebound pada hari ini,” ujar Benjamin.

Baik IHSG dan Rupiah sangat berpeluang bergerak di teritori negative selama sesi perdagangan. “Sejauh ini mata uang Rupiah bergerak stabil dengan kecenderungan mengalami pelemahan di level 15.530 per us dolar, demikian halnya dengan IHSG yang melemah di level 4.486,63 dan sejauh ini masih melemah di kisaran level 4.447,” katanya.

- Advertisement -

Berita Terkini