PLN Jangan Aji Culas di Corvid-19, Rumah Subsidi Jokowi Tidak Terima Bantuan ListrikĀ 

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kebijakan PLN memberikan keringanan kepada pelanggan selama masa penanganan wabah Covid-19, yakni pembebasan biaya listrik kepada konsumen 450 Volt Amper (VA), dan potongan harga tarif listrik 50% kepada konsumen 900 VA bersubsidi berupa diskon 50% dipuji banyak kalangan. Bahkan disebut sebagai ā€œJihadā€ perusahaan negara yang berada dibawah bendera Kementrian BUMN itu, ikut bersama Presiden Jokowi mengawal warga yang tengah menderita dampak ekonomi akibat tersebarnya wabah Corona.

Sayang, belakangan terdengar dampak sedap. Terutama kepada para pelanggan listrik untuk kelas Rumah Tangga R-1 dengan daya 1.300 VA. Misalnya saja Alya (bukan nama lengkap, red), warga Klambir Deliserdang. Biasanya menurut warga ini, setiap pembelian token seharga Rp50 ribu dia mendapatkan 34 kWH. Dengan jumlah kWH tadi dirinya dapat menggunakan listrik 8-9 hari.

ā€œRata-rata pemakaian perhari 4 ā€“ 4,5 kWH. Jadi untuk pengeluaran satu bulan saya biasa 4 kali mengisi token listrik. Namun sudah 2 pekan ini, token yang saya beli seharga Rp50ribu dengan jumlah 34 kWh tadi, hanya mampu bertahan selama 5 hari. Seolah setiap harinya saya menggunakan 7 – 8 kWH. Padahal aktifitas pemakaian listrik saya tidak ada mengalami penambahan. Masih sama saat seperti sebelum terjadinya rebut-ribut Corona ini. Bagaimana itu ya,ā€ tukasnya kepada wartawan, Selasa (14/4/2020).

Alya heran, sebab ternyata dalam daftar tarif yang dikeluarkan oleh PLN, tidak ada perubahan tariff, untuk periode Januari-Maret, dan April-Juni bagi golongan R-1 dengan daya 1.300VA.

Aji Culas

PLN Jangan Aji Culas di Corvid-19, Rumah Subsidi Jokowi Tidak Terima Bantuan ListrikĀ 
PLN belum ada melakukan perubahan tarif Jan-Mar 2020 berbanding tarif Apr-Jun 2020. Namun perubahan sangat dirasakan pelanggan golongan R-1 kelas daya 1.300 VA

Menanggapi kondisi tadi Sekretaris Jendral Gerakan Semesta Rakyat Indonesia Batu Bondar Purba, menyayangkan fenomena tadi. Apalagi menurut Bondar, banyak keluhan yang sama dari warga Kota Medan, Deliserdang dan sekitarnya terkait penagihan tariff. Baik kepada pelanggan pra bayar juga pelanggan pasca bayar.

ā€œJangan sampai PLN dituding bersikap Aji Culas atau hanya ingin beken dan keren, lantas mengorbankan sebahagian masyarakat yang jadi pelanggannya,ā€ ujar Batu Bondar Purba.

Apalagi ditambahkan Batu Bondar Purba lagi, meskipun PLN disebut menggratiskan biaya listrik bagi pelanggan 450 VA dan 900 VA. Namun sepertinya tidak terlalu menolong masyarakat berpenghasilan rendah. Karena faktnya ujar Batu Bondar lagi, saat ini mayoritas pelanggan PLN adalah R-1 dengan daya 1.300VA. Bahkan sebut Bondar lagi, yang sangat miris hati, adalah mayoritas warga penghuni rumah subsidi Jokowi. Dapat dipastikan tidak menerima kebijakan kepala negara lewat PLN tersebut. Sebab untuk perumahan subsidi Jokowi, PLN memasangkan token dengan daya 1.300 VA.

ā€œKita himbau PLN benar-benar serius mendukung Presiden Jokowi dalam membantu warga di tengah pencegahan penyebaran virus Corona ini. Jangan karena ingin unggul diantara jajaran manajemen dalam BUMN, saat pencegahan penyebaran virus. Malah merugikan pelanggan, khususnya mereka dalam golongan R-1 dengan daya 1.300 VA. Jika tarif tidak naik, mengapa pembayaran listrik, serta biaya penggunaan token mereka jadi naik,ā€ tutup Batu Bondar Purba.

Hingga berita ini diturunkan wartawan belum dapat mengkonfirmasi jajaran PLN khususnya di Wilayah Sumut dan Cabang Medan, tentang adanya perubahan yang dialami pelanggan kelas R-1 kelompok daya 1.300 VA itu. Berita Medan, fian

 

- Advertisement -

Berita Terkini