Tren Penyebaran Covid-19 Melambat, Aset Berisiko kembali Diburu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyebaran virus corona belakangan ini pertumbuhannya sudah di bawah 2 digit. Penyebaran corona yang melambat tersebut direspon positif oleh pelaku pasar dengan banyak masuk ke aset yang beresiko serta memberikan imbal hasil yang tinggi. Pasar obligasi maupun pasar saham domestic sejauh ini mulai diminati oleh sejumlah investor asing yang membukukan net buy di pasar keuangan kita.

“Pagi ini, pasar saham dibuka menguat di level 4.635,16. Dan sejauh ini tren penguatannya berlanjut dimana IHSG diperdagangkan di kisaran level 4.667. Disisi lain, pada perdagangan kemarin, mata uang Rupiah sempat menyentuh level 15.630 per US Dolar. Dan pagi ini tren pergerakan mata uang Rupiah relative masih mampu bergerak dikisaran 15.700 per US Dolarnya,” ujar Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin di Medan, Selasa (14/4/2020).

“Dibandingkan dengan perdagangan kemarin sore pada pukul 3, Rupiah pada hari ini jelas menunjukan penguatan. Namun, tekanan Rupiah belum sepenuhnya mereda, dimana pelaku pasar menanti arah kebijakan Bank Indonesia dalam menentukan suku bunga acuannya,” ungkapnya.

Benjamin mengatakan, sejauh ini pelaku pasar berharap, BI akan mengambillangkah yang bisa menstimulan pertumbuhan ditengah melambatnya ekonomi nasional belakangan ini.

“Meskipun demikian, pelaku pasar meyakini bahwa masalah ekonomi mendasar nasional itu adalah penyebaran Covid-19. Sehingga, kebijakan BI nantinya juga masih akan terus dibayangi penyebaran Covid-19, yang tetap saja bisa membuat ekspektasi kebijakan kedepan berubah secara tiba tiba,” kata Benjamin. Berita Medan, Fahmi

- Advertisement -

Berita Terkini