Nasionalisme Bankir Dipertanyakan, Presiden Jokowi Dibiarkan Sendiri Hadapi Corona

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Nasionalisme para bankir ditanah air dalam menghadapi situasi merebaknya penyebaran Virus Corona jadi pertanyaan. Pasalnya meskipun telah ada himbauan kepala negara Presiden Jokowi lewat Keppres, untuk ikut peduli kondisi dengan menunda kegiatan penagihan kredit.

Namun instruksi itu dianggap angin lalu. Terbukti masih banyak pihak Bank yang terus melakukan kegiatan penagihan bahkan hingga kerumah-rumah nasabah.

Sekjen Gerakan Semesta Rakyat Indonesia (GSRI) Batu Bondar Purba menyesalkan sikap para bankir yang dianggapnya tidak nasionalis tersebut. Apalagi mayoritas bankir tadi adalah BUMN yang merupakan perangkat kerja negara.

Menurut Batu Bondar Purba, wajar saja jika para bankir ini tidak menjalankan kebijakan Jokowi yang Pro Rakyat dengan Menunda Tagihan. Sebab bukan rahasia lagi, jika dalam Pilpres lalu para bankir ini bukanlah pendukung Jokowi.

“Wajar saja sekarang mereka menunjukkan belangnya, karena pada dasarnya mereka adalah para pendukung dan penganut paham radikalisme yang anti kerakyatan,” ujar Batu Bondar Purba.

Karenanya Batu Bondar Purba, minta agar Meneg BUMN Erick Tohir yang juga mantan Direktur Pemenangan dan Kampanye Jokowi, untuk segera mengevaluasi para bankir yang tidak mendukung Presiden Jokowi dalam menghadapi pemberantasan penyebaran Corona itu.

Ditambahkan Batu para Bankir tadi saat akan menjadi pimpinan Bank Pemerintah, mengemis-ngemis akan mendukung seluruh kegiatan perekonomian negara, agar mendapat jabatan sebagai bankir di bank-bank pemerintah. Namun setelah menjabat sebagai pejabat bank, malah kesannya meninggalkan Jokowi saat menghadapi musibah nasional.

“Kita minta Bung Erik Tohir sebagai pimpinan kami sebagai relawan dalam Pilpres kemarin berlaku tegas. Pecat para bankir yang tidak nasionalis itu. Jangan mereka cuma maunya bergaji tinggi dengan tantiem mencapai ratusan juta, dan berbagai fasilitas. Namun saat diminta mendukung program negara menunda kredit sementara waktu hingga suasana kondusif, mereka membangkang dan melawan instruksi presiden,” keras Batu Bondar Purba.

Batu mengatakan kebijakan presiden yang menginstruksikan perbankan menunda tagihan kredit sementara waktu, adalah untuk orang banyak dan masyarakat luas. Tanpa melihat siapa yang dipilih masyarakat tadi dalam Pilpres kemarin.

Karenanya Batu Bondar kembali mengingatkan Meneg BUMN agar segera mengambil langkah keras. Karena perlawanan para bankir terutama mereka pihak Bank Negara itu, kesannya ingin menjatuhkan citra Jokowi ditengah musibah wabah nasional saat ini.

“Kami para mantan relawan akan terus mendukung Jokowi. Dan kami akan membuat perhitungan kepada bandit-bandit bankir bank negara yang tidak mematuhi instruksi presiden itu,” lantang Batu Bondar Purba.

Hingga berita ini diturunkan belum ada satupun pihak Bank Negara yang menindaklanjuti Keppres Presiden Jokowi untuk menunda tagihan kredit. Bahkan seolah tidak mempedulikan keselamatan pekerja mereka.

Bank Negara seperti Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, tetap mengutus petugasnya turun kejalan menagih tagihan kredit, seolah nyawa para pegawainya itu tidak berarti dan terkesan memang diumpan untuk menjadi korban wabah Corona. Berita Medan, fian

- Advertisement -

Berita Terkini