HIMMAH Sumut, Minta Pemerintah Evaluasi Kerjasama Indonesia- India

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Ketua Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Sumatera Utara Abdul Razak Nasution mengutuk keras terhadap “pembantaian” muslim di India setelah kerusuhan komunal di New Delhi yang menewaskan sedikitnya 50 orang.

“Saat ini India merupakan negara pembantaian terbesar di dunia, yakni pembantaian umat muslim oleh umat hindu,” kata Razak saat dikonfirmasi awak media melalui telepon seluler, Senin (9/3/2020).

“Ini telah mencoreng dan melukai hati umat islam di seluruh dunia khususnya Himpunan Mahasiswa Al Washliyah, jangan gara-gara alasan konstitusi serta kepentingan rezim tertentu kemanusiaan pun di korbankan umat islam pula. Dalam hal ini PW HIMMAH Sumut mendesak Pemerintah Republik Indonesia mengevaluasi dan apabila perlu putuskan kerjasama Indonesia dengan india,” tegas Razak.

Mahasiswa Pascasarjana UISU Medan ini juga mengajak seluruh kader HIMMAH se Sumatera Utara untuk memboikot seluruh produk India dan mendo’akan saudara-saudara Kita yang ada di India.

Apabila terus berlanjut Razak mengintruksikan kader HIMMAH demo Konsulat Jenderal India di Medan sebagai bentuk protes keras dan kecaman terhadap kelakuan umat hindu atas pembantaian umat islam di India.

“Kekerasan ini terjadi akibat protes umat islam India terhadap Undang-undang Amandemen Kewarganegaraan (Citizenahip Amendment Act/ CAA) yang disahkan Pemerintah India sejak desember lalu yang isinya mendiskriminasikan umat islam. Karena ini bagian dari agenda supremasi hindu yang didorong oleh Pemerintahan PM Modi sejak 6 tahun silam. UU ini memberikan kewarganegaraan kepada minoritas agama kecuali Muslim,” tegas Razak.

- Advertisement -

Berita Terkini