Diskusi Lintas Media, Sumut Hendaknya Menjadi Contoh Omnibus Law di Indonesia

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Albara Ekonom UMSU mengatakan pengagguran di sumatera utara mencapai 11 ribu.

“Dimana, sarjana di Sumut banyak menganggur, adanya kriminal. Disebabkan karena pengangguran,” ungkapnya saat Diskusi Lintas Media bertemakan Potret Pengangguran dan Lapangan Kerja di Medan. Tantangan Kedepan di Le Hotel Polonial, Jumat (6/3/2020).

Persoalan lain, di Indonesia untuk membuat pabrik harus melewati 30 perizinan. “Investor paling takut di indonesia adalah masalah perizinan,” ungkapnya.

Selain itu, ada juga kelompok yang anti asing. Investasi ada kunci pertumbuhan ekonomi.

“Omnibus Law bukan metode baru. Untuk perdagangan Internasional kita lemah, apalagi di sumatera utara,” kata Albara.

Di negara ini, solusinya ekonomi. Hendaknya provinsi sumatera utara menjadi contoh omnibus law di Indonesia. “Agar Provinsi Sumatera Utara menjadi rujukan,” ujarnya.

Sementara, Gunawan Bejamin Ekonom UIN SU menjelaskan ekonomi global tidak lama lagi. Yang sampai hari ini ada virus corona sehingga investasi di Indonesia terhambat.

Sumut, ke 5 provinsi terbesar pertumbuhan ekonomi. Karena ada corona menurun. “Jangan coba sembarangan bilang virus corona, masyarakat bisa cemas,” imbuhnya.

Semakin tinggi inflansi di sumatera utara, masyarakat yang kasihan. “Medan dan Sibolga yang menjadi tempat investasi,” ungkapnya.

Sejumlah yang menghambat akselerasi seperti daya saing rendah, daya saing SDM rendah, ketidakpastian hukum dan keterbatasan Infrastruktur.

“Kita bersaing dengan perwilayah. Secara keseluruhan investasi dengan infrastruktur,” ujar Bejamin.

Omnibus law mencabut sertifikat halal. Padahal itu tidak benar. Tapi, akan masuk tenaga kerja asing (tenaga ahli).

- Advertisement -

Berita Terkini