Dialog Publik Consortium Youth Society Soal Pilkada

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Dialog publik yang diprakarsai oleh consortium youth society yang bertajuk “Menakar Partisipasi Kaum Milenial Dalam Mensuksesi Pemilukada Damai 2020” pada Sabtu (29/2/2020).

Randi permana selaku direktur menyampaikan pemantik diskusi bahwa anak muda atau identik dengan sebutan milenial merupakan generasi yang memiliki karakteristik sikap yang apatis, praktis dan taktis dalam suatu persoalan akan tetapi dalam aspek positif milenial adalah harapan bangsa Indonesia dalam regenerasi negara kedepannya.

“Dalam perspektif budaya politik jika kita relevansi kan pada data partisipasi di dalam historis Pilkada kota medan per lima tahun sekali cukup ironis dalam tahun terakhir Pilkada 2015 kota medan angka partisipasi hanya 30 % dari total DPT (Daftar Pemilih Tetap), oleh karena itu budaya politik kita hipotesanya adalah parokial,” ucap Randi.

Ahmad Kurniawan Harahap pegiat sosial memberikan padangan 40% pemilih di kota medan merupakan milenial. “Jika kita telusuri awal mula persoalan mengapa angkat partisipasi rakyat sangat mengkhawatirkan karena pengaruH teknis pemerintahan yang sangat jelek membuat masyarakat jenuh,” tegas Ahmad Kurniawan.

Perlunya konsolidasi dari pihak penyelenggara untuk mengurangi angka apatis dalam pemilukada sampai ke akar rumput. “Dan juga harus melihat dimana letak masalah, dipersoalan sistem atau teknis itu yang saya tekankan dan yang terakhir fakta objek partisipasi 2015 hanya 30 % cukup ironis karena medan sebagai kota metropolitan,” tambah Ahmad Kurniawan.

Rholan Muary MSi sebagai akademisi UIN-SU Rholan mengatakan kesenjangan yang terjadi yang dapat kita analisis adalah figur yang ditampilkan partai politik tidak menarik partisipasi masyarakat dalam konstalasi di kota Medan.

“Terjadinya deparpolisasi di dalam tatanan politik kita yang membuat calon independen terjerat syarat yang sangat sulit,” kata Rholan Muary.

Sambung akademisi UIN-SU tidak memilih atau Golput adalah pilihan politik atau bahasa lainnya detrush. “Hal terakhir prediksi saya, akan meningkatkannya partisipasi pada Pilkada 2020,” tutup Rholan.

Acara dialog terjadi sangat khidmat antara peserta dialog dengan narasumber dalam menanggapi hal-hal yang menjadi tugas bersama bagi masyarakat Indonesia. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini