Anak Latihan Sepeda BMX, Perlu Perhatian Pemkab Labuhanbatu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Belakangan, pegiat media sosial Labuhanbatu menanggapi beragam komentar di lini masa facebook setiap unggahan sekumpulan anak bermain bicycle motocross (BMX) di tugu Adipura Kota Rantau Prapat. Pasalnya, saat sekumpulan anak berkreasi dengan sepedanya, tiba-tiba seseorang yang diduga petugas Satpol PP mengusir mereka sambil marah-marah.

Kejadian itupun pertama kali terpantau pada Kamis (27/2/2020) malam melalui unggahan praktisi hukum, Nasir Wadiansan SH. Beragam komentar pun membajiri pernyataan pro dan kontra.

Dalam unggahan dilengkapi foto dan video berdurasi 16 detik. Sekumpulan anak sedang asik berkreasi jumping dan atraksi lainnya di tugu penghargaan kota terbersih itu.

Lacin, sapaan akrab Nasir Wadiansan, menuliskan sepenggal narasinya: Tugu Adipura Rantau Prapat adalah ruang publik yang di bangun pakai dana Pemerintah. Sehingga siapa saja boleh untuk bermain disitu. Sepanjang tidak membahayakan pengunjung yang lain.

Jadi pesan saya: Jangan larang adik-adik kita latihan sepeda BMX dan Skatebooard do areal tugu. Foto hanya pemanis. Tulisnya.

“Mungkin mereka bisa cari space lain bang,” ucap Nanang Wahyudi Tan. Lacin pun berbalas komentar dengan facebook atas nama Adv Sutan Parlaungan Harapan. “Karena g ada space, mereka cari tempat yg ada,” balas Lacin.

Beragam komentar pun mulai membajiri. Pro dan kontra pendapat dikemukakan puluhan orang. Sehingga, ada yang melarang dan ada yang usul agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu menyediakan tempat khusus buat anak-anak BMX itu agar tugu Adipura tidak rusak

Anak Latihan Sepeda BMX, Perlu Perhatian Pemkab Labuhanbatu
Anak Labuhanbatu Latihan Sepeda BMX

Kemudian coba mengulik persolaan ini beberapa saat di hari yang sana dengan unggahan:

Cinta Anak, Bukan Politisir Bocah!

Mereka tidak nakal. Mungkin kita saja yang menganggap kreativitas anak-anak ini berdampak negatif bila bermain di Tugu Adipura Kota Rantau Prapat.

Bayangkan jika ini dilarang, malah bisa jadi mereka terjebak di lingkaran kejahatan anak atau malah menjadi korban dari anggapan negatif sebagian orang (maaf kasus asusila) barang kali.

Cobalah kita berpikir jernih. Ayok Dinas terkait yang membidangi anak dan aktivis perlindungan anak. Beri pencerahan buat masyarakat atas kreativitas anak-anak ini.

Bila tempat itu tidak layak. Cari solusinya dengan menyediakan wadah bermain anak. Sehingga, apa yang dilakukan mereka berdampak positif, malah bisa mengharumkan nama daerah pada ivent-ivent nasional, misalnya.

#saveanak #nopolitisir #prestasianak

Nyatanya, hal yang sama pro dan kontrak juga bermunculan. Namun, rata-rata pendapat netizen mengusulkan agar Pemkab Labuhanbatu, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komite Olahraga Nasional Indonesia, serta Ikatan Sepeda Sports Indonesia duduk bareng memecahkan masalah ini.

Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Kabupaten (Pengkab) ISSI Labuhanbatu, Muchlis, juga ikut berkomentar. “Maikan saja dimana mereka suka Bang. Toh kita minta juga sarana mereka latihan dan bermain tidak direspon sama KONI bang,” tulis Muchlis.

Sementara itu, Dosen Psikolog Anak Universitas Labuhanbatu, Reni Kartika coba dihubungi, Jumat (28/2/2020) malam, meminta masyarakat tidak terlalu membesarkan persoalan ini. “Sejauh apa mereka bermain BMX? Kalau Ada fasilitas pinomat lintasan untuk freestyle BMX, ya saya rasa sangat bagus buat perkembangan sensori dan motoric remaja,” jawab Reni Kartika.

Namun demikan, Reni meminta agar pemerintah dapat memahami lebih jernih persoalan ini. Sehingga perlu adanya tempat khusus buat anak-anak bermain BMX agar tidak merusak tugu Adipura.

“Assalamualaikum om-om yang memiliki hak izin berbicara. Saya dari salah satu anak-anak yang bermain bmx di tugu tersebut. Dan saya juga minta izin share postingan ini. Saya hanya meminta bantuan untuk bisa memberikan wadah berupa tempat yang bisa kami main kan,” celetuk Allah Rambe di kolom komentar beranda Najib Gunawan selaku Pemred Ikabina.com

Al Rambe menambahkan, mereka meminta agar kreativitasnya diberi ruang. “Mulai dari BMX Cross BMX frestly dan skatebording tentunya. Memang hobby kami selalu dipandang sebelah mata. Tapi kami punya bakat dan kami punya prestasi. Tahun ini asian games dari cabang bmx dan skateboard meraih mendali. Dan mungkin tahun-tahun berikutnya bisa jadi teman-teman atau adik-adik saya yang sering berlatih di Rantau Prapat ini yang akan mengharumkan negara ini. Kami cuma minta jangan pandang kami sebelah mata Om. Terimakasih,” pintanya. Sumber: Ikabina.com

- Advertisement -

Berita Terkini