KAMMI Sumut : Apresiasi Perlawanan Bupati Terhadap Sikap Gubernur Sumut Yang Terkesan Arogan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Perseteruan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dengan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani, terus menjadi sorotan publik, mulai dari tokoh masyarakat, anggota DPRD, sampai pada aktivis dan mahasiswa memberikan komentar dalam perseteruan kedua pejabat eksekutif ini.

Keberanian seorang Bupati dalam melakukan ‘Perlawanan’ terhadap sikap yang terkesan arogan dari seorang Gubernur yang mengatakan masyarakat Tapanuli Tengah Miskin dan tidak akan memberikan bantuan program Pemprovsu jika Tapteng masih dipimpin oleh Bupati Bakhtiar, menarik perhatian dari seluruh element masyarakat.

Kali ini perseteruan antara Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dengan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani, menjadi sorotan salah satu tokoh mahasiswa, Wira Putra Ketua Bidang Kebijakan Publik (BKP) KAMMI Sumut Periode 2018-2020.

Wira Putra sangat mengapresiasi keberanian Bupati melawan serangan media yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara yang selama ini terkesan arogan, seperti yang disampaikan Wira saat konfrensi pers di Medan, Jumat (20/12/2019).

“Saya mengapresiasi keberanian Bupati Tapteng dalam melakukan ‘perlawanan’ terhadap statement Gubernur Sumut, dan saya kira statement yang disampaikan Bupati Tapteng adalah bentuk penjagaan beliau terhadap harkat dan martabat masyarakatnya yang dianggap semua masyarakatnya masih berada di bawah garis kemiskinan,” ucap Wira Putra.

Sambungnya, namun sebenarnya ini merupakan signal yang baik untuk pembangunan Sumatera Utara 3 tahun kedepan mengingat sudah hampir dua tahun masa kepemimpinan Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumut namun belum menampakkan hasil yang signifikan dalam membangun Sumatera Utara yang bermartabat.

“Kita belum lihat martabat Sumut hari ini yang selalu digembar-gemborkan oleh pak Edy Rahmayadi ketika kampanye dulu. Artinya apa, dengan keberanian Bupati Tapteng hari ini maka saya yakin kedepannya Bupati-Bupati yang lain akan menunjukkan keberaniannya juga dalam menyikapi sikap yang diduga sangat arogan tersebut. Karena mungkin hal yang sama dirasakan oleh Bupati lainnya selama ini,” ungkap Wira Putra, Koordinator BEM SI Sumut 2018 lalu.

Lanjut, demikian kerasnya kritikan yang disampaikan oleh mantan Presma USU tersebut, beliau menyarankan agar Pak Edy Rahmayadi merubah pola kepemimpinannya dan lebih giat lagi bekerja untuk Sumatera Utara agar benar-benar bermartabat. Karena menurutnya sudah banyak pemimpin di Indonesia, mulai dari Bupati, Walikota, Gubernur sampai Presiden yang berasal dari Militer namun mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan semua yang dipimpinnya secara Arif, santun, dan bijaksana sehingga dapat diterima oleh semua golongan.

“Saya berharap pak Edy Rahmayadi bisa belajar dari para pendahulunya karena yang dipimpin beliau saat ini sudah berbeda. Pemprov Sumut dibawah kepemimpinan Pak Edy Rahmayadi harus bekerja lebih keras lagi dalam mewujudkan Sumut Bermartabat. Masalah pendidikan, kesehatan, perekonomian, infrastruktur, kita masih belum bermartabat dan progres untuk kesana juga belum terlihat,” tegas Wira Putra. (Supriadi)

- Advertisement -

Berita Terkini