Hammock Festival-2, Pemuda Protes ke Menteri LHK Masalah Hutan Labuhanbatu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Selain melakukan penanaman mangrove, ratusan peserta LHF-2 pada Sabtu-Minggu (14-15/12/2019) melakukan pembibitan mangrove, serta melakukan sejumlah kegiatan sosial untuk warga yang bermukim di sekitar kawasan hutan mangrove.

Ratusan pemuda itu, membagikan ratusan buku dan alat tulis, makanan ringan dan susu untuk anak-anak, dan beberapa kegiatan sosial lainnya, termasuk pembuatan Videogram berdurasi satu menit oleh masing-masing peserta yang ditujukan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, sebagai bentuk protes tidak adanya upaya pemerintah menyelamatkan sisa hutan kabupaten Labuhanbatu.

Sementara itu, beratnya medan yang harus dilalui peserta LHF-2 akibat hancurnya akses jalan menuju lokasi kegiatan, justru dianggap peserta sebagai tantangan.

Akses jalan yang sudah dalam kondisi hancur dan sulit dilewati akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, ditambah dengan adanya pelaksanaan pengerjaan proyek pemerintah yang tidak mempertimbangkan kepentingan masyarakat umum, juga menyebabkan cukup banyak peserta yang akhirnya tertahan dan tidak sampai ke lokasi untuk mengikuti kegiatan LHF-2.

“Jalannya sangat hancur dan sama sekali tidak bisa dilewati sepeda motor. Untuk ke lokasi kegiatan akhirnya sepeda motor kami tinggal di rumah-rumah warga desa Sukajadi, dan perjalanan kami lanjut dengan berjalan kaki sekitar enam sampai delapan jam hingga ketempat kegiatan,” papar Neny Agustina, salah satu peserta kegiatan LHF-2.

Meski terkendala oleh hancurnya infrastruktur jalan menuju lokasi, kegiatan Labuhanbatu Hammock Festival-2 bisa berjalan dengan baik dan menyelesaikan agenda kegiatan yang sudah disusun oleh panitia bersama.

“Kita hanya bisa bersyukur, kegiatan yang tidak didanai oleh siapapun ini, baik pemerintah maupun swasta, bisa berjalan dengan baik meski pastinya ada kekurangan disana-sini,” tegasnya.

Seperti halnya LHF-1 dan LHF-2, kita juga akan laksanakan lagi tahun depan LHF-3 dengan konsep yang sama, yakni dengan cara kolektif, mandiri dan swadaya tanpa meminta bantuan dari pihak manapun diluar peserta kegiatan. Ini wujud dari sikap kita bahwa menunggu pemerintah menyelamatkan hutan kita di Labuhanbatu, sama saja dengan bermimpi,” tegas Rudhy. Berita Labuhanbatu, Arjuna

- Advertisement -

Berita Terkini