Peran Pemuda Indonesia Era Kontemporer

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Individu yang berusia berkisar dari 18 (delapan belas) sampai dengan 35 (tiga puluh lima) tahun di dalam UU kepemudaan disebut pemuda, dalam defenisi lain dikatakan pemuda adalah individu yang sedang menghadapi proses perkembangan psikis maupun emosional yang selanjutnya dianggap sebagai generasi muda yang akan melanjutkan generasi selanjutnya. Dengan begitu, generasi muda adalah sebuah sumber daya atau kekuatan yang akan melanjutkan serta memperbaiki masa di akan datang.

Mengutip sebuah pepatah yang mengatakan “Untuk menghancurkan sebuah bangsa dan negara maka hancurkanlah generasi mudanya.” Tersirat pesan penting bagi kaum pemuda untuk menjadi pemuda yang ideal jika ingin mempertahankan bangsa dan negara.

Pemuda yang ideal dapat dicapai dengan memiliki cita-cita yang tinggi untuk kebaikan sebuah negeri yang nantinya akan tertular oleh pemuda pemuda yang lain, disamping itu pemuda juga harus menjadi sosok yang progresive dan revolusioner untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya dengan memiliki daya sensitive terhadap lingkungan sosial di dalam masyarakat.

Namun dengan sosial masyarakat kontemporer ini nampaknya bukan menjadi sosok yang revolusioner namun sebaliknya menjadi sosok yang mengikuti arus globalisasi tanpa adanya pemilahan objektive yang dapat menghilangkan nilai-nilai positive di dalam berbangsa dan bernegara seperti nilai budaya dan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.

Era globalisasi membawa berbagai macam aspek, baik teknologi, budaya, sampai pada ideologi, dengan banyaknya tawaran yang disuguhkan dalam era globalisasi ini maka dibutuhkan juga kekuatan yang besar yang mampu menahan dan memilah hal-hal yang dapat di ambil serta yang harus di buang untuk kebaikan didalam bangsa dan negara ini. Kekuatan yang besar tersebut hanya dapat diperoleh dari generasi muda yang memiliki hasrat dan keinginan yang besar untuk menjaga bangsa dan negaranya dengan jiwa yang kritis, revolusioner serta progresif demi mewujudkan negara yang ideal bagi bangsa dan negara tersebut.

Untuk dapat mewujudkan semua itu kaum pemuda harus memenuhi aspek-aspek pendukung kekuatan yang dapat membentuk pemuda ideal bangsa, aspek pertama yaitu pemuda yang memilki keyakinan dan ketakwaannya terhadap agamanya sehingga membentuk pemuda yang agamis dan bertindak sesuai dengan norma-norma ketentuan yang telah digariskan tuhan, dengan begitu pemuda yang sadar akan fungsinya sebagai hamba akan mampu memilah budaya yang bertentangan dengan norma agama yang dianutnya.

Oleh karena itu, pemuda yang ideal harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun terhadap masyarakat (sosial), dengan rasa tanggung jawab yang besar terhadap diri sendiri dapat menjaga satu individu yang sehat dan cerdas dalam tindakan-tindakannya, dan rasa yang tanggung jawab yang besar pula terhadap masyarakat dengan menimbulkan rasa empati terhadap sosial guna menjaga masyarakat dari efek-efek negatif globalisasi serta senantiasa mengawal terwujudnya masyarakat yang makmur dan berkeadilan.

Selain dari pada itu untuk mewujudkan pemuda yang ideal harus didasari dengan pengetahuan-pengetahuan yang luas agar dapat mengetahui serta mengatasi masalah yang sedang dihadapi, dengan meningkatkan budaya budaya literasi maupun diskusi diskusi kelompok pemuda dapat meningkatkan nalar kritis dan aspiratif serta memberikan solutif terhadap berbagai macam masalah-masalah bangsa dan negara.

Sebagai negara yang sedang menghadapi bonus demografi, Negara Indonesia adalah negara yang berpotensi menjadi negara yang maju, mandiri, serta makmur dengan generasi yang disebut sebut sebagai generasi emas dikarenakan memiliki 70% kaum pemuda dibanding dengan 30% kaum tua sampai pada tahun 2045 dimana memasuki 1 (satu) abad kemerdekaan negara Indonesia.

Dilihat dari pada itu kaum pemudalah yang nantinya membawa bangsa ini menjadi bangsa yang adil serta makmur dan membawa negara ini menjadi negara yang maju dan mandiri, semua itu akan terwujud apabila generasi pemuda dapat menjadi generasi yang produktif.

Dalam satu dekade(dasawarsa) terakhir bangsa ini mengalami berbagai macam kemunduran diberbagai aspek, baik aspek budaya maupun sosial masyarakat, seperti yang menjadi cita-cita kemerdekaaan bangsa dan negara yaitu sosial masyarakat yang disebut bhineka tunggal ika itu sepertinya bukan lagi menjadi tafsiran yang utuh dalam aplikasi berbangsa dan bernegara, dilihat dari konflik konflik yang terjadi, isu-isu yang mencuat adalah isu SARA yang merupakan bagian sensitif didalam sosial masyarakat yang memiliki banyak ragam suku, agama, ras dan golongan.

Peran pemuda menjadi bagian yang sangat penting dalam membaik atau memburuknya sebuah bangsa dan negara, maka dari itu pemuda seyogyanya menjadi pelopor perubahan terhadap bangsa dan negara ini dalam segala aspek berbangsa dan bernegara, para pemuda sudah saatnya menjadi pemuda yang ideal dan produktif yang selalu mewarnai perjalanan bangsa dan negara ini dengan berjiwa antusias, berkarakter revolusioner, serta spirit yang besar mewujudkan Indonesia Emas dengan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, karena pemuda adalah wujud kontemporer bangsa dan negara. []

Penulis: Muhammad Nur (Presiden Mahasiswa Universitas Asahan periode 2019-2020).

- Advertisement -

Berita Terkini