KAHMI Sumut, Dukung Pariwisata Ramah dengan Wisatawan Muslim

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan sekaligus ikut dalam pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, KAHMI akan terus berupaya mengubah mindset warga masyarakat agar bisa mengelola wisata yang ramah terhadap wisatawan muslim.

Dalam upaya mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasiskan pariwisata maka kolaborasi pelaku usaha atau dunia usaha, pemerintah, pihak akademis, komunitas, ormas dan segenap elemen masyarakat sangat diperlukan.

Kita tidak bisa menampik, memang masih ada daerah kabupaten / kota di Provinsi ini, yang tidak ramah atau terkesan agak kurang ramah melayani wisatawan Muslim. Seperti terjadi pada Destinasi pariwisata Samosir aja, untuk mendapatkan fasilitas sholat dan makan saja, para wisatawan keluh karena keterbatasan fasilitasnya dan kalau pun ada masih terasa kurang nyaman. Lain halnya dengan daerah Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun banyak restoran yang sangat cocok untuk para wisatawan muslim dan tempat Sholat gampang didapati.

Demikian hal yang terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sumut dengan tema Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pariwisata, yang digelar di Kantor Balitbang Pemprovsu Jalan SM. Raja, Medan, Selasa (20/11/2019).

Dalam FGD itu hadir sebagai narasumber, Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Sumut, Ivan Iskandar Batubara, Rektor Universitas Panca Budi, M. Isa Indrawan dan Kepala Balitbang Pemprov Sumut, Irman Dj Oemar.

Isa Indrawan menjelaskan bahwa perlu adanya pemberdayaan masyarakat dalam hal peningkatan mutu pariwisata dan harus ada satu contoh Desa wisata yang masyarakat paham betul bagaimana konsep menarik wisatawan.

Menurut Isa bahwa, dari 11 Desa wisata terbaik nasional Indonesia, ternyata Provinsi Sumut tidak tercatat satu pun Desa wisata yang masuk nominasi sebagai Desa Wisata Nasional.

“Di tengah keindahan alamnya dan keberagaman kekayaan budaya adat lokalnya, Provinsi Sumut tidak punya satu pun tercatat sebagai Desa wisata secara nasional. Hal ini tragis dan harus menjadi perhatian yang serius,” tegasnya.

Seperti dicontohkan, Rektor Universitas Panca Budi Medan, M.Isa mengatakan bahwa objek wisata Istana Maimun, kita kalau kesana tentu kita juga bingung mau ngapain. Mau lihat Istananya, bingung Istananya kok hanya begini, kita mau dengar cerita sejarahnya, kita juga bingung karena minimnya fasilitas sumber informasi, giliran kita mau lihat souvernir nya, kita juga bingung karena yang dijual disana terlalu umum.

Menurut Isa, potensi pariwisata Sumut cukup besar untuk itu perlu adanya pengelolaan pariwisata yang baik lagi, hanya saja kurang adanya pemahaman, kesadaran dan kemauan untuk melayani dan berubah dalam mengembangkan pariwisata. “Jika Sumut serius mau melihat potensi tren wisata halal dan peluang wisatawan Muslim, maka sumber perekonomian masyarakat akan meningkatkan dan kemajuan pariwisata meningkat,” katanya.

Sementara itu, menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sumut Ir. Irman MSi, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sedang mengupayakan dan mengoptimalkan secara maksimal agar sektor Pariwisata dapat menjadi sebagai bisa mendorong bangkitnya perekonomi baru, yang ramah dan nyaman bagi semua golongan. Kita akan dorong masyarakat untuk bisa turut andil menciptakan Iklim Ramah bagi wisatawan Muslim itu.

Dalam menjalankan sektor Pariwisata itu harus juga menjaga aspek keramah-tamahan, kesopanan, keakraban dan juga rasa saling menghormati (hospitality) dan aspek fasilitas pendukung (amenity), kedua aspek ini merupakan faktor penting selain potensi alam yg cukup baik dan asri telah dimiliki Sumut.

Selain kawasan danau toba, Pemprovsu telah menjadikan kawasan lainnya menjadi tujuan destinasi Pariwisata Sumut. Antara lain, Kabupaten Langkat di Bahorok dan Tangkahan, Kabupaten Karo, Kabupaten Nias, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan daerah wisata dan budaya serta kesenian daerah juga akan terus dikembangkan lagi. Berita Medan, red

 

- Advertisement -

Berita Terkini