PTPN 2, Puluhan Tahun mengayuh Sepeda, Gaji Pokok Dibawah UMP

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Bila jajaran direksi PTPN 2 dapat lelap dalam tidur pulasnya. Hal yang kontras berlaku untuk para kuli. Di perkebunan plat merah itu, peninggalan feodalisme masih saja terjadi.

Wagino salahsatu contohnya, pria 46 yang sudah mengabdi lebih dari 20 tahun di PTPN itu. Tak pernah menikmati, seperti apa yang dirasakan elit PTPN 2.

Wagino yang saat ini tinggal di perumahakan karyawan perkebunan PTPN 2 di Desa Tegal Rejo Pondok Rowo, Tambak Bayan. Mengayuh hari-hari yang berat dengan penghasilan yang dibawah Upah Minimum Provinsi.

Terakhir Wagino bekerja di RS Tembakau Deli Jalan Putri Hijau Medan, sebagai pelaksana Golongan 1/5B (OB). Tugasnya setiap hari adalah membersihkan RSU Tembakau Deli, merangkap sebagai penjaga. Menunggu satpam hadir di siang hari.

Upahnya hanya Rp1,7 juta/bulan, ditambah uang perumahan dan berbagai tunjangan, Rp2,3juta total penghasilan Wagino setiap bulan. Itupun hanya Rp200 ribu yang utuh diterimanya setiap habis gajian, karena dipotong pinjaman untuk membangun rumah sederhana di Desa Tegal Rejo.

PTPN 2, Puluhan Tahun mengayuh Sepeda, Gaji Pokok Dibawah UMP
Wagino

“Mulai bulan depan (20 November 2019) saya akan dipindahkan ke Tandem Hilir, yang jaraknya sekitar 40km dari kediaman kami. Itu artinya setiap hari saya akan menempuh jarak 80km pulang-pergi. Dan sepeda inilah yang akan setia menemani,” ujar Wagino memelas. Memandangi sepeda, yang telah lebih dari 20 tahun jadi kenderaannya untuk berangkat bekerja.

Wagino berharap, niat manajemen PTPN 2 yang ingin memindahkannya ke Kebun Tandem Hilir, dapat dipertimbangkan kembali. Atau mengirimnya ke perkebunan yang dekat dengan kediamannya seperti Bandar Klippah. Mengingat masa kerjanyapun tak sampai 4 tahun lagi. Berita Medan, fian

- Advertisement -

Berita Terkini