Bangkai Babi di Sungai Wampu, Nelayan Merugi dan Bisa SARA

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Anggota DPRD Langkat rapat koordinasi terkait isu babi hanyut di sungai Wampu dengan dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Langkat, Senin (18/11/2019).

Turut hadir, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat.

Anggota DPRD Langkat, Ralin Sinulingga SE meminta kepada pemerintah kabupaten Langkat bertindak cepat menyikapi hal tersebut.

“Mengklarifikasi bahwa dampak dari penyakit kolera babi tersebut,” tegasnya.

Lanjutnya, Pemkab untuk menyampaikan dampak ekonomi masyarakat terkait isu tersebut. “Karena masyarakat takut makan ikan sehingga di pasar ikan turun omzet penjualan mereka yang mengakibatkan nelayan merugi,” bebernya.

Dilihat dari sisi ekonomi, kata pemimpin partai wong cilik itu, pedagang ikan terkena dampak, pedagang rumah makan non muslim. Bahkan peternak babi ikut menjadi korban karena masyarakat takut terjangkit virus tersebut.

“Selain itu kepada pemerintah kabupaten Langkat berkoordinasi dengan MUI agar tidak ada gesekan SARA,” pinta Ketua DPC PDIP Langkat ini.

Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi dan kabupaten akan membentuk posko penanggulangan penyebaran virus hog cholera di setiap kecamatan se kabupaten Langkat.

Menurut mereka, terang Ralin, dipastikan Langkat tidak terjangkit. Di Sumut hanya 13 kabupaten Kota yang terjangkit. Berita Langkat, red

 

- Advertisement -

Berita Terkini