MUDANEWS.COM, Medan – Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Labuhan Batu Utara (Labura) Kawasan UIN-SU Medan melakukan unjuk rasa terkait kedatangan Bupati Labura beserta rombongan di Kampus UIN-SU Medan, pada Jum’at (15/11/2019) dimulai pada pukul 14.00 WIB s/d selesai.
Diass Simatupang selaku koordinator Aliansi Mahasiswa Labura kawasan UIN-SU Medan menegaskan bahwa kampus merupakan tempat lahir dan terciptanya orang-orang intelektual, tempat orang-orang belajar dan menuntut ilmu bukan ajang pemanfaatan oleh segelintir kelompok. Mahasiswa yang berada dikampus merupakan agent of change and social control.
“Dan jangan sampai ada yang berani membawa kepentingan yang berbau politik ke kampus UIN-SU sehingga mencederai independensi kampus. Kami sangat menyesalkan kepada Bapak Rektor UIN-SU Medan yang telah memberi izin terkait pertemuan ini,” tegasnya.
Kendati demikian, ungkap Diaas, seharusnya pertemuan Pemerintah Kabupaten Labura dengan Mahasiswa yang berasal dari Labura yang dihadiri langsung oleh Bupati Labura ini dapat dilakukan di luar kampus, sehingga tidak mengundang kecemasan dan kegelisahan dari mahasiswa yang masih menjaga garis indepedensi kampus.

“Sangat menyesalkan atas pertemuan yang diadakan Pemerintah Kabupaten Labura dengan mahasiswa yang berasal dari Labura di UIN-SU Medan. Kami mempertanyakan kepada bapak Bupati Labura terkait kepentingan beliau hadir di UIN-SU Medan,” tegas koordinator aksi, Anto Ritonga.
Dia tidak menginginkan kampus yang dicintai ini tercederai dan dikotori dengan kepentingan politik.
“Siapa pun yang hadir ke UINSU Medan jika yang bersangkutan membawa agenda-agenda syarat kepentingan-kepentingan politik praktis maka kami siap menolak dan mengusir dari kampus UINSU Medan. Dan hari ini kami dari Aliansi Mahasiswa Labura Kawasan UIN-SU Medan menolak kedatangan Bapak Bupati Labura di kampus UIN-SU Medan,” tandas Anto. Berita Medan, Awi