IPNU Sumut, Kritik Bungkamnya Kadisdik Provsu Soal Aksi Pelajar

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Sumatera Utara mengkritik bungkamnya Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sumatera Utara terkait banyaknya pelajar baik negeri dan swasta menggelar aksi unjuk rasa menolak RUU KUHP dan RUU KPK.

Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Muslim Pulungan mengatakan ada hal pembiaran dari pihak sekolah maupun dinas, terkait pelajar yang melakukan aksi unjuk rasa yang berujung pada anarkisme, bahkan tindakan mereka justru sangat mencoreng instansi pendidikan, dapat kita lihat di media sosial banyak ditemui tulisan tulisan yang tidak pantas dari sepanduk yang mereka buat, Hiporia yang berkepanjangan ini menunjukan bahwasanya mereka tidak tau dasar mereka melakukan aksi.

“Untuk itu Kadisdik Provsu harus mengambil sikap jangan sampai keadaan ini semakin buruk, karena bukan tidak mungkin aksi berikutnya akan memakan korban jiwa dari pelajar itu sendiri,” cetus Muslim.

Ikutnya pelajar melakukan unjuk rasa jelas menjadi catatan penting bagi dunia pendidikan. Terutama menteri Pendidikan serta dinas Pendidikan, untuk mencari dalang siapa sang provokatif di balik aksi tersebut.

“Sangat disayangkan keterlibatan pelajar dalam melakukan demonstrasi yang sampai rusuh tersebut. Pelajar boleh menyampaikan aspirasinya karena negara ini menganut sistem demokrasi, sehingga semua elemen masyarakat berhak untuk menyampaikan aspirasinya,” tegasnya.

Tetapi, jelasnya, keterlibatan pelajar tersebut kita lihat bukan karena keinginan mereka sendiri, ada oknum yang tidak bertanggung jawab menjadikan pelajar sebagai korban dari eksploitasi anak, Apalagi, temuan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan bahwa ada rekening untuk menampung dana demo pelajar. Bahkan, menurut dia, di media sosial juga banyak pamflet seruan yang mengajak para pelajar turun ke jalan meninggalkan sekolah-sekolahnya untuk hadir ke gedung DPR.

“Provokasi ini harus diusut tuntas, karena kalau kita melihat gerakan provokasi kepada pelajar ini sangat tersistematis. Untuk itu kami meminta kepada Kapolda, Kominfo, Kadisdik, serta KPAI untuk mengusut tuntas oknum yang mencoba mengeksploitasi anak tersebut,” ucap Muslim Pulungan.

Muslim menambahkan, semua pihak harus memberikan pembinaan kepada para pelajar tersebut, sehingga ke depannya mereka lebih memahami substansi dalam setiap pergerakan.

“Jadi idealisme pelajar tetap terjaga dan mereka tercerdaskan dengan adanya binaan-binaan seperti itu,” pungkas Ketua PW IPNU Sumut. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini