Ketum DPP CAS: Jangan Kebiri Hak Berdemokrasi Mahasiswa dan Pelajar

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Runtutan aksi mahasiswa dan pelajar, yang dalan beberapa hari belakangan ini terus bergulir di seluruh wilayah nusantara, harus disikapi dengan bijak oleh kalangan pemerintah, baik itu executive dan yudikatif.

“Menyampaikan pendapat di depan umum, adalah hak berdemokrasi seluruh warga negara Indonesia dan dilindungi konstitusi. Sehingga jangan sampai adanya upaya dan langkah pihak terkait, untuk menghalangi gerakan mahasiswa dan pelajar menyuarakan aspirasi, dikungkung oleh aturan rektorat atau pihak sekolah, yang tidak membolehkan mahasiswa atau pelajarnya turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka,” ujar Ketua Umum DPP CAS Republik Indonesia Maulana Maududi, kepada MUDANEWS.COM, Kamis (26/09/2019).

Tetapi, kata Maududi yang pernah menjadi Ketua PW Pelajar Islam Indonesia Sumatera Utara 1997-1999, menyebutkan bahwa para pelajar yang berunjuk rasa itu biasanya memiliki militansi yang lebih tinggi.

Maududi pun memberi contoh aksi para pelajar tahun 1966 lewat gerakan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dan Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) untuk menumbangkan PKI.

“Pelajar biasanya lebih militan kalau melihat KAPPI dan KAPI mengganyang PKI tahun 1966,” ungkap Maududi.

Sedangkan gerakan Mahasiswa kini, menurut Maududi menemukan momentum. Mahasiswa adalah agent of change dan selalu tampil menghela perubahan zaman.

“Yang terpenting bagi aparat Pemerintah yang dikritisi dan pihak yudikatif yang berperan mengamankan situasi jalannya demo, harus benar-benar mematuhi aturan yang berlaku. Dan bagi mahasiswa serta pelajar yang melakukan aksi, diberikan arahan dan bimbingan kepada para korlap masing-masing, untuk mematuhi rambu-rambu yang telah ditentukan,” tegas Maududi.

Dan Maulana Maududi yang dikenal sebagai aktifis ’98 juga berharap kepada adik-adik mahasiswa dan anak-anak pelajar, agar Berjuanglah kalian dan tegakkan kebenaran dengan cara elegan dan bermarwah. Silahkan berdemo dengan memenuhi ketentuan dan aturan yang berlaku untuk mengkritisi secara objektif, apapun yang ingin kalian kritisi. Jangan sampai terprovokasi, dan ingat, manage lah setiap aksi yang kalian lakukan dengan managemen aksi yang baik, hingga tidak ditunggangi oleh pihak-pihak yang mengambil kesempatan untuk keuntungan pribadi, namun mengorbanan mahasiswa dan pelajar. Berita Medan, Team

- Advertisement -

Berita Terkini