HMI Cabang Labuhanbatu Raya, Gelar Dialog Publik Tentang Kepemudaan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Labuhanbatu Raya periode 2018-2019 menggelar kegiatan Dialog Publik mengangkat tema tentang “Peran Strategis Pemuda Dalam Membangun Kabupaten Labuhanbatu” pada Rabu malam di Terminal Kopi Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu (31/7/19).

Kegiatan yang bertajuk pemuda tersebut turut menghadirkan beberapa tokoh pemuda dan Akademisi Labuhanbatu sebagai narasumber antara lain, Basyarul Ulya SH. MM (Rektor Univa Labuhanbatu), Taufik Umri (Aktivis Pemuda), Nurdin Sipahutar, SH (Eks Korda GMNI Sumut) dan Doly A.T. Simanjuntak (Kabid Eksternal BADKO HMI Sumut).

Selain itu, kegiatan tersebut juga turut dihadiri beberapa organisasi kepemudaan dan kelompok Cipayung Plus Labuhanbatu antara lain, DPC GMNI Labuhanbatu, GMKI Cabang Rantauprapat, SAPMA PP Cabang Labuhanbatu, SAPMA IPK) Labuhanbatu, DPC JBMI Labuhanbatu, JPRMI Labuhanbatu, Cabang Persiapan GSNI Labuhanbatu dan Kader-kader HMI Se-Kawasan Cabang Labuhanbatu Raya.

Basyarul Ulya dalam pemaparannya mengatakan, Demonstrasi adalah hal yang lumrah dikalangan mahasiswa, sebab demontrasi adalah salah satu dari bentuk suatu Negara demokrasi.

“Saya bukan tidak sepakat mahasiswa berdemonstrasi, karena tidak bisa dipungkiri demonstrasi adalah salah satu bentuk Negara yang demokrasi, hanya saja itu boleh-boleh saja dilakukan kalau memang upaya negosiasi sudah tidak ditemukan lagi,” ucap Rektor muda itu.

Sementara itu, Taufik Umri memaparkan, dalam catatan sejarah, kemerdekaan bangsa Indonesia bisa dicapai tidak terlepas dari peran penting para pemuda.

“Dalam catatan sejarah, Indonesia bisa merdeka karena para pemuda termasuk mahasiswa. Mulai dari jaman Boedi Utomo, Sumpah Pemuda, tahun 1972 lahirnya kelompok cipayung, lahirnya ode baru, hingga reformasi, pemuda memiliki peran penting didalamnya,” jelasnya.

Menurut taufiq, sejarah peran penting pemuda tersebut bisa saja berulang hingga sampai ke daerah jika Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda saat ini mencukupi.

“Sejarah peran pemuda dimasa lalu dalam membangun bangsa bisa saja berulang, hanya saja kita harus mempunyai konsep yang jelas dibarengi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) nya sekarang ini ada, termasuk di Kabupaten Labuhanbatu. Dahulu 22 Januari 1972 kelompok cipayung berangkat dari suatu konsepsi bersama tentang Indonesia yang kita cita-citakan, maka di daerah saat ini juga perlu ada konsep bersama dari kelompok cipayung plus untuk membangun Kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan kondisi yang ada,” ucap Taufiq yang juga merupakan Eks Presiden Mahasiswa IAIN-SU itu.

Hal senada juga disampaikan oleh Bung Nurdin Sipahutar SH. Menurutnya, jika ingin merubah kondisi, maka terlebih dahulu kalangan pemuda harus masuk kedalam system tersebut.

“Untuk merubah suatu kondisi tidak mudah, perlu adanya kualitas dari diri pemuda itu sendiri, kalau kualitas sudah ada maka harus masuk kedalam system, sebab tidak ada artinya kualitas jika tidak bisa memasuki system, karena dari system inilah kita bisa membuat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat,” tandas Pengacara muda itu.

Sementara itu, Doly Simanjuntak mengungkapkan, Organisasi-organisasi cipayung saat ini banyak yang mengalami dualisme dari nasional hingga kedaerah. Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena akibat dari banyaknya organisasi yang terlalu mengutamakan kualitas dan kurangnya etika dalam berorganisasi.

“Saat ini, dualisme organisasi termasuk cipayung sudah menjadi pemandangan rutin, bahkan hal itu terjadi dari skala nasional hingga daerah. Saya pribadi menganggap hal itu terjadi karena terlalu mengedepankan kualitas tanpa melihat dari sisi etika dalam berorganisasi,” pungkas Doly. Berita Labuhanbatu, Najib

- Advertisement -

Berita Terkini