Massa Aksi Demo Patahkan Pagar Kantor Gubernur, Erwan Rozadi Sayangkan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Ir H Erwan Rozadi Nasution menyayangkan terjadinya perusakan fasilitas dan asset daerah, saat aksi beberapa elemen masyarakat di halaman kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan P. Diponegoro No. 30 Medan, Jumat siang, (26/7/2019).

Erwan Rozasi alias “Bang JAMIN” kepada wartawan menyebutkan, niat dan aspriasi massa pendemo yang sebahagian besar merupakan generasi muda tersebut baik dan mulia. Minta agar pemerintah provinsi bertindak tegas terhadap beberapa perusahaan yang dinilai merusak kawasan lingkungan Danau Toba. Namun dalam pelaksanaannya seperti tidak terkendali, hingga menggunakan kekerasan ala premanisme sampai-sampai merusak fasilitas dan asset daerah.

“Hukum positif kita menjamin hak setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasi. Tapi janganlah sampai merusak asset atau fasilitas daerah, seperti pagar kantor Gubernur. Kita dukung niat adik-adik mahasiswa, agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan perusak Danau Toba. Tapi janganlah sampai merusak pagar kantor gubernur, yang pembangunannya menggunakan uang rakyat dari APBD. Kalau sudah rusak begini, pastilah dana APBD juga yang dipakai untuk memperbaikinya. Kesannya khan mubazir dan sia-sia. Uang rakyat ( APBD) digunakan untuk memperbaiki pagar, padahal masih banyak hal lain yang dapat disokong oleh dana APBD,” ujar Erwan Rozadi, yang dalam Pilpres lalu merupakan salahsatu pimpinan relawan loyalis Jokowi-Maruf Amin (JAMIN) Sumatera Utara.

Ditambahkan Erwan Rozadi asset dan fasilitas daerah, apalagi seperti kantor gubernur adalah simbol dan lambang kebanggaan daerah. Dan tentunya mempunyai nilai historis dan fenomenal, karenanya jangan sampai dirusak hanya karena emosi sesaat.

“Kita yakin adik-adik yang demo ini murni menyalurkan aspirasinya terkait perusakan kawasan Danau Toba. Namun hendaknya kedepan harus lebih bisa menahan diri, dan tidak gegabah dan pada akhirnya menimbulkan kesan negatif terhadap aksi penyampaian aspirasi didepan publik itu,” sebut Erwan Rozadi.

“Kesal boleh, geram juga silahkan. Marahpun oke saja, tapi apa salahnya pagar kantor, hingga harus dipatahkan. Apa hubungannya limbah dengan pagar kantor gubernur. Masa pagar kantor gubernur yang malah jadi korban,” tukas Erwan bijaksana.

Karenanya Ir H Erwan Rozadi Nasution berharap, kedepannya aksi massa penyampaian pendapat dimuka publik tidak membuat gaya-gaya tidak simpatik, yang menggambarkan jika para pendemo adalah kelompok masaa ugal-ugalan dan bukannya para agen perubahan yakni mahasiswa yang terdidik dan terpelajar. Dan harus selalu menjaga etika dan sopan santun ketimuran sebagai orang-orang yang disebut sebagai agen perubahan.

“Niat baik minta perusak kawasan lingkungan Danau Toba ditindak tegas itu harusnya dijaga dengan sikap dan prilaku yang bijaksana juga selama aksi dilapangan, jangan kesannya jadi liar dan tidak terkendali. Nantinya bisa merusak nama baik organisasi, dan bukan tidak mungkin nantinya malah mematahkan niat baik dalam melaksanakan aksi,” tutup Ir H Erwan Rozadi Nasution. Berita Medan, Fian

- Advertisement -

Berita Terkini