Tanah Galian Drainase Masih Banyak Dibiarkan, Ini Respon Walikota Medan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi meninjau pembangunan drainase di Jalan Cik Ditiro, persisnya depan SMA Negeri I Medan, Senin (4/12).

Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan pembangunan drainase yang sedang dikerjakan asal-asalan sehingga hasilnya tidak maksimal. Padahal keberadaan drainase sangat vital untuk mengantisipasi terjadinya genangan air maupun banjir pada saat hujan deras turun.

Peninjauan ini dilakukan Wali Kota didampingi Kadis Perumahan, Kawasan Permukiman dan Tata Ruang Kota Medan Sampurno Pohan.

Pertama kali yang ditinjau adalah drainase yang telah selesai dibangun. Setelah dilakukan pengecekan, Wali Kota tampak puas. Hanya saja rasa puasnya sontak hilang, sebab Wali kota melihat ada beberapa riol dibiarkan terongok di dalam drainase.

Wajah Wali Kota seketika memerah, dia langsung memanggil seorang pekerja. “Bagaimana cara kerja kalian? Masak riol dibiarkan begitu saja dalam drainase. Kalau tidak segera diangkat, inilah yang akan menyebakan terjadinya penyumbatan. Ayo, cepat angkat sekarang!” kata Wali Kota bernada tinggi.

Pria paro baya bertopi abu-abu yang memakai kaos biru dan mengenakan jeans biru cepat-cepat mengangkat riol dari dalam drainase. Selain riol, Wali Kota juga minta agar papan yang dipergunakan sebagai mal untuk mengecor pinggiran drainase segera diangkat, tidak dibiarkan teronggok di pinggir jalan karena dapat mengganggu kelancaran arus lalulintas.

Kemarahan Wali Kota bertambah lagi, sebab tanah bekas galian drainase tak kunjung diangkat meski pengerjaan drainase telah rampung. Selain mengganggu kenyamanan warga sekitar, terutama para pelajar yang hendak memasuki sekolah, tumpukan tanah dikhawatirkan akan masuk kembali ke dalam drainase mengingat intensitas hujan belakangan ini cukup tinggi.

“Saya minta tanah bekas galian ini segera diangkat. Saya tidak mau pengerjaan drainase yang dilakukan mengganggu kenyamanan warga sekitar. Di samping itu saya khawatir tanah ini akan masuk kembali dalam drainase pada saat hujan deras turun. Kalau itu terjadi tentunya perbaikan drainase yang kita lakukan akan sia-sia,” tegasnya.

Pria berkulit sawo matang itu pun menganggukkan kepala, dia selanjutnya berjanji segera menyampaikan perintah Wali Kota kepada pemborong drainase tersebut. “Begitu ketemu pemborong, langsung saya sampaikan, pak,” jawabnya.

Tak lupa mengingatkan agar pembangunan drainase yang dilakukan harus diikuti dengan pembuatan lubang inlet. Hal uitu penting untuk mengantisipasi terjadinya genangan air pada saat hujan deras turun. Dengan adanya lubang inlet, air hujan tidak akan menggenangi badan jalan karena langsung masuk dalam drainase melalui lubang inlet.

“Ingat, pembangunan pembangunan drainase ini harus diikuti dengan pembuatan lubang inlet. Jika tidak ada lubang inlet, air hujan tidak dapat masuk dalam drainase sehingga tergenang di jalan. Apabila jalan sering tergenang air, aspalnya dapat mengelupas sehingga memicu kerusakan jalan,” pesannya.

Setelah itu, Wali Kota mengecek drainase yang masih dalam pengerjaan. Sisi kanan dan kiri drainase terlihat telah selesai dipasang mal dan tinggal menunggu dilakukan pengecoran. Seorang wanita bertubuh sedikit tambun datang menghampiri Wali Kota, dia berharap agar pengerjaan drainase secepatnya rampung sehingga tidak menganggu kenyamanan warga sekitar.

Wali Kota minta wanita itu untuk bersabar, diupayakan proses pembangunan drainase rampung sebelum berakhirnya Desember 2017.

“Sabar ya, kita upayakan pembangunan drainase ini selesai secepatnya. Setelah selesai dibangun nanti, tolong ya dijaga kebersihan drainase ini. Jangan pernah sekali pun buang sampah dalam drainase, sebab akan menyebabkan terjadinya penyumbatan. Kalau sampai tersumbat, drainase tidak akan mampu menampung debit air hujan sehingga melimpah menggenangi jalan,” harapnya. (md-03)

- Advertisement -

Berita Terkini