MUDANEWS.COM, Medan – Dalam peresmian Kantor DPD PDIP Sumut, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri bercerita soal dirinya yang rela menjadi apa saja untuk Pancasila.
Dia juga bercerita saat dirinya diminta menjadi Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Saat itu, dia sedang berada di luar negeri untuk mengahdiri sebuah acara.
“Belum berapa lama, saya diberitahu oleh sekretaris kabinet Pramono Anung yang kebetulan juga anak buah saya. Saya ditelpon, apakah saya bersedia untuk menjadi ketua pengarah Dewan UKPPIP,” kata Megawati dalam sambutannya, Selasa (18/7/2017).
Tanpa berpikir panjang, dia pun langsung mengiyakan. Dia menjelaskan, saat ini media sosial telah banyak menggerus nilai-nilai ideologi Pancasila.
Bahkan Megawati mengaku kalau dirinya sama sekali tidak memegang telepon genggam. Karena bagi dia, pengaruh media sosial hanya menambah beban pikirannya saja.
“Untuk apa pegang hape, pikiran saya sudah banyak beban. Karena kalau saya mau telpon, saya suruh saja siapa. Saya pinjam untuk telpon,” katanya.
Dia pun bilang kalau dirinya rela untuk menjadi apa saja demi Pancasila.
“Kalau untuk Pancasila, saya tidak banyak pikir, jadi apa saja saya mau,” katanya.
Saat ini, lanjut Mega, masih saja ada orang-orang yang coba menghilangkan Pancasila. Padahal keputusan konstitusi sudah menjelaskan kalau Pancasila itu sudah final.
Dia juga bercerita soal pengalamannya bertemu dengan anak muda yang terkesan meninggalkan budaya ketimuran.
“Malah ada anak-anak muda, ketika saya ke luar negeri, berpikiran ala-ala barat. Saya mengatakan, kalau kamu mau jadi orang barat pergilah ke barat. Jangan tinggal di Indonesia lagi, karena kita ini orang timur. Punya etika dan moral ketimuran,” pungkasnya.
Usai berpidato, Megawati meresmikan gedung. Namun sayangnya, dia enggan diwawancara. Usai meninjau gedung, dia langsung bergerak ke arah mobil dengan pengawalan satgas dan beberapa Paspampres. Berita Medan, Yogoy
