Memasuki 27 Ramadan di Batubara, Kembang Api Sudah Menjadi Tradisi Mayarakat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Batubara – Malam 27 Puasa Masyarakat Batubara khususnya di Tanjung Tiram dan Talawi disambut dengan bakar Mercun atau kembang api sepertinya sudah menjadi Tradisi masyarakat setempat.

Hal ini terpantau oleh MUDANEWS.COM pada Rabu (21/6/2017) malam begitu banyak penjual kembang api berjejeran di sepanjang jalan, dan begitu antusias pula masyarakat membeli untuk menyambut malam 27 ramadan yang nantinya akan di mainkan setelah selepas adzan magrib.

Saat di wawancarai MUDANEWS.COM salah seorang penjual kembang api khairul mengatakan merasa untung menjual kembang api ketika menyambut malam 27 ramadan karena pembeli lebih ramai dan antusias untuk membeli berbagai jenis kembang api.

Kembang api yang di jual bermacam-macam dari ukuran kecil sampai ukuran besar yang biasa dipakai dalam acara perayaan pergantian tahun.

Memasuki 27 Ramadan di Batubara
Foto : Penjual Kembang Api dan Mercun

Berkaitan dengan ini, MUDANEWS.COM juga berkesempatan untuk mewawancarai pembeli kembang api, sebut saja pak Amat masyarakat Tanjung Tiram, mengatakan ini sudah menjadi tradisi dari tahun ketahun maka tak heran banyak masyarakat yang membeli kembang api menyambut 27 ramadan dan biasanya juga kembang api di beli untuk anak- anak dirumah dalam menyambut 27 puasa.

“Bagi saya ini sudah menjadi tradisi dari tahun ketahun, kalau menjelang 27 ramadan/puasa memang biasanya banyak yang membeli kembang api untuk anak-anak dirumah dan biasanya setelah selapas magrib pasti banyak yang memainkan kembang api hampir di tiap-tiap gang,” jelas Amat.

Kemudian, memang hal ini seperti yang dikatakan masyarakat setempat sudah menjadi tradisi dalam memasuki 27 ramadan. Akan tetapi hal ini adakah kaitannya dengan menyambut malam Lailatul Qodar atau bahkan juga bertentangan dengan nilai Islam. Berita Batubara, Alvian

- Advertisement -

Berita Terkini