Hutan Gundul Labura, Aktivis: Pemerintah Harus Tegas Tindak Perambah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labura – Keadaan hutan yang mulai rusak sehingga mengakibatkan Harimau yang turun ke pemukiman warga juga turut menjadi perhatian para aktivis Lingkungan di Labura.

Menanggapi kejadian tersebut, para aktivis lingkungan melakukan peninjauan langsung ke beberapa titik hutan di Labura untuk melihat keadaan alam yang seharusnya dilindungi itu karena beragam satwa didalamnya.

Menurut Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Alam dan Satwa Labura, Khoiruddin Munthe, dirinya menilai kerusakan kawasan hutan akibat ketidaktegasan dan lambatnya pemerintah dalam memberantas perambahan dan perusakan. Menurutnya, pemerintah dinilai hanya menampilkan model dan gaya pemberantasan secara formalitas saja, tetapi tidak menyentuh ke akar masalah sebenarnya.

“Pemerintah tidak memiliki ketegasan dalam kerusakan hutan. Ada 3 kawasan hutan yang dirambah, yaitu Kecamatan Na IX-X, Aek Natas, dan Kualuh Selatan yang sampai hari ini terus terjadi,” terang Khoiruddin.

Ditambahkannya lagi, selain efek terganggunya habitat hewan liar, juga dikhawatirkan sewaktu-waktu terjadinya bencana seperti air bah, longsor, kekeringan dan lain-lain.

Selain itu, masih kata Khoiruddin, kawasan hutan bakau di Sumut tidak lagi memprihatinkan, tetapi malah lebih dari itu, yaitu kondisinya yang sangat mengenaskan. Sekira 75 % dari total 170 ribu hektar hutan bakau, kini sedang kritis akibat aksi-aksi tangan jahil manusia tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya, Direktur Sumatran Tiger Ranger (STR), Haray Sam Munthe juga menilai faktor utama penyebab harimau masuk kampung yakni kerusakan hutan. Selain itu, semakin minimnya satwa mangsa yang menjadi makanan harimau.

“Beberapa waktu yang lalu, kami mendiskusikan penyebab harimau Sumatera masuk kampung bersama pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut. Saya sampaikan bahwa penyebabnya yaitu kerusakan hutan dan minimnya satwa mangsa yang menjadi makanan harimau,” ujarnya.

Sementara itu, Mhd Rulis Harahap Ketua Komisi A DPRD Labura menilai, penebangan hutan merupakan salah satu faktor penyebab masuknya Harimau ke kampung.

“Penebangan hutan merupakan salah satu faktor masuknya harimau ke kampung. Penebangan hutan dilakukan oleh PT Labuhanbatu Indah dan sudah memiliki izin di Desa Hatapang Kecamatan Na IX-X,” ucap Rulis. Berita Labura, Ahmad Maherdika Hsb

- Advertisement -

Berita Terkini