EduCamp 2025 di Boyolali Tradisikan Cinta Lingkungan: “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita”

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Boyolali – Upaya menanamkan kesadaran ekologis kepada generasi muda terus digalakkan. Salah satunya melalui EduCamp 2025 bertema “Mentradisikan Tradisi Mencintai Lingkunga, Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita” yang digelar di Joglo Satu Selo/Joglo Mandala, Desa Lencoh , Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, pada 20–21 Desember 2025.

Kegiatan yang diikuti sekitar 100 peserta ini dirancang tidak hanya sebagai ruang edukasi, tetapi juga sebagai proses pembentukan nilai dan kebiasaan hidup yang menghormati alam secara berkelanjutan. EduCamp 2025 menjadi ikhtiar konkret untuk menanamkan kecintaan terhadap lingkungan sebagai bagian dari budaya hidup generasi muda.

EduCamp 2025 diinisiasi dan difasilitasi oleh Ribut Budi Santoso, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Fraksi PDI Perjuangan. Dalam kegiatan ini, Ribut menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai garda terdepan dalam menjaga kelestarian lingkungan di tengah tantangan krisis ekologis yang kian nyata.

Pada sesi pertama, Ribut Budi Santoso menyampaikan materi wawasan kebangsaan dengan penekanan bahwa kecintaan terhadap lingkungan merupakan bagian tak terpisahkan dari tanggung jawab warga negara. Menurutnya, menjaga alam adalah wujud nyata cinta tanah air yang harus ditanamkan sejak dini kepada generasi muda.

Sesi kedua diisi oleh Niken dari LPTP yang membahas teori dasar ekosistem. Materi ini mengulas hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan serta pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem sebagai syarat keberlanjutan kehidupan. Pendekatan ilmiah tersebut diharapkan mampu membangun kesadaran rasional peserta dalam memahami persoalan lingkungan.

Sementara itu, sesi ketiga disampaikan oleh Widodo yang memfokuskan pembahasan pada praktik ekosistem dalam kehidupan sehari-hari. Peserta diajak memahami bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui tindakan-tindakan sederhana berbasis komunitas yang dilakukan secara konsisten.

Selain sesi edukatif, EduCamp 2025 juga diramaikan dengan pagelaran seni reog yang didominasi oleh kalangan remaja dan pemuda. Pagelaran ini bersifat terbuka untuk umum sehingga masyarakat sekitar turut menikmati pertunjukan, sekaligus memperkuat keterhubungan antara gerakan lingkungan dan ekspresi budaya lokal.

Sebagai bentuk aksi nyata, kegiatan ini juga diisi dengan penanaman pohon serta kegiatan reflektif bersama. Rangkaian aktivitas tersebut menjadi simbol komitmen kolektif untuk menjadikan kecintaan terhadap lingkungan sebagai tradisi sosial yang hidup dan terus diwariskan lintas generasi.

Rangkaian EduCamp 2025 ditutup dengan Deklarasi Pemuda-Pemudi Boyolali Peduli Lingkungan yang diberi nama “Sedulur Bumi”. Melalui deklarasi ini, peserta menegaskan komitmen bersama bahwa mencintai lingkungan bukan sekadar wacana, melainkan bagian dari identitas, budaya, dan tanggung jawab kolektif demi keberlanjutan masa depan.**(Suratmin Ragil)

Berita Terkini