Wali Kota Wesly Silalahi bersama FKUB Gelar Temu Muka dan Dialog Kerukunan Umat Beragama Kota Pematangsiantar Tahun 2025

Breaking News
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Pematangsiantar – Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi membuka secara resmi Temu Muka dan Dialog Kerukunan Umat Beragama Kota Pematangsiantar Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama, di Convention Hall Siantar Hotel, Kecamatan Siantar Barat. Senin (29/09/2025).

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi sangat mengapresiasi FKUB yang telah berkontribusi ditengah-tengah damainya Aksi Nasional yang berlangsung kemarin.

“Kota Pematangsiantar dikenal sebagai kota yang penuh dengan keberagaman. Keberagaman ini adalah anugerah Tuhan yang patut kita jaga dan rawat bersama. Di kota ini, berbagai agama, etnis, dan budaya hidup berdampingan secara harmonis, sehingga menjadi kekuatan besar bagi persatuan, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Melalui acara temu muka dan dialog kerukunan umat beragama ini, Sekda Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi berharap akan lahir semangat kebersamaan, saling menghormati, serta tekad yang kuat untuk menjaga kedamaian di tengah masyarakat.

“Dialog antar umat beragama bukan hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan, menyelesaikan perbedaan dengan bijak, dan memperkuat nilai-nilai toleransi yang telah diwariskan para pendahulu kita,” katanya.

Sekda Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi mengatakan bahwa pemerintah kota pematangsiantar senantiasa mendukung setiap upaya dalam memperkuat kerukunan dan toleransi.

“Kami percaya, pembangunan hanya dapat berjalan dengan baik apabila suasana aman, damai, dan penuh kekeluargaan dapat tercipta di tengah-tengah masyarakat. Mari kita jadikan pertemuan ini sebagai momentum untuk meneguhkan komitmen kita bersama dalam menjaga kerukunan, mempererat persaudaraan, serta membangun kota pematangsiantar yang semakin cerdas, sehat, kreatif dan selaras,” tuturnya.

Kakan Kemenag Pematangsiantar Dr H Al Ahyu

MA mengungkapkan bahwa kantor agama kota Pematangsiantar mengucapkan terima kasih dan selamat kepada FKUB dan seluruh tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat yang menginisiasi sekaligus melaksanakan kegiatan dialog yang sangat penting ini.

“Kami menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat beragama di kota Pematangsiantar atas capaian kota kita yang menduduki peringkat kelima dalam indeks kota terukun oleh setara institut. Kota kita terukun kembali bertengger di lima besar bahkan sebagai kota turun di Indonesia tentu kami sebagai lembaga pemerintah yang salah satu tugas pokoknya adalah berusaha meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama bagi seluruh umat beragama di wilayah tugas masing-masing sangat berasa bersyukur sangat mendapatkan surprise atas capaian ini,” ucapnya.

Sebagai upaya kontribusi kami kementerian agama, kata Kakan Kemenag Pematangsiantar Dr H Al Ahyu

MA, untuk menjaga kerukunan sekaligus juga upaya meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama bagi seluruh umat beragama.

“Kementerian agama sedang berupaya dan secara sistematis meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan. Program prioritas ini adalah memperkuat kualitas kerukunan. Kota Pematangsiantar telah melampaui hal tersebut, tidak berkonflik soal agama. Kita sudah merasakan di Siantar seluruh umat beragama dengan luas dengan mudah dengan aman tanpa pernah ada gangguan di kota Pematangsiantar ini mengamalkan ajaran agamanya, ini sesuatu harga yang mahal.

Kita ingin beragama yang secara keimanan tidak perlu lagi bertengkar, inilah perspektif dari Kementerian Agama,” tukasnya.

Kemudian, Perwakilan DPRD Pematangsiantar Alfonso Sinaga mengatakan bahwa melalui kebijakan publik, dukungan masyarakat juga sangat berperan dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan.

“Sebagai wilayah yang relatif cepat tumbuh, Kota Pematangsiantar sangat rentan terhadap terjadinya gesekan antar umat beragama, karena itu kita harus dapat mengantisipasi terjadinya hal-hal yang berpotensi mengganggu ketertiban kehidupan bermasyarakat, serta aktivitas menjaga dan memelihara umat beragama merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh warga masyarakat,” ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut Alfonsi Sinaga, dialog ini merupakan salah satu bentuk Memelihara serta meningkatkan kerukunan antara umat beragama khususnya di kota Pematangsiantar.

“DPRD juga berharap keberadaan FKUB di kota Pematangsiantar ini dapat menjadi wadah para pemuka agama, tokoh masyarakat dan menjadi media dalam menampung aspirasi masyarakat dalam menjaga kerukunan antara umat beragama,” tandasnya.

Berita Terkini