USU Perkuat Rumah Rehabilitasi Narkoba Medan Lewat Edukasi dan Pendampingan Psikososial

Breaking News
- Advertisement -

Mudanews.com – Medan | 14 September 2025 – Kota Medan menghadapi persoalan serius terkait penyalahgunaan narkoba. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya berupa gangguan kesehatan fisik dan mental, tetapi juga merusak tatanan sosial, melemahkan produktivitas generasi muda, hingga memperberat beban keluarga. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan bahwa Sumatera Utara termasuk provinsi dengan angka penyalahgunaan narkoba yang tinggi. Kondisi ini menuntut adanya langkah kolaboratif dan berkelanjutan dalam upaya rehabilitasi serta reintegrasi sosial mantan pengguna.

Menjawab tantangan tersebut, Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Fakultas Kesehatan Masyarakat melaksanakan program pengabdian masyarakat pada 4 Juli 2025 dengan tema “Peningkatan Akses dan Pemanfaatan Rumah Rehabilitasi Narkoba”. Kegiatan ini berfokus pada edukasi kesehatan, pendampingan psikososial, serta penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan di bidang pemulihan adiksi.

Tim pengabdian diketuai oleh Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes, bersama anggota Dr. dr. Vita Camellia, M.Ked(KJ), Sp.KJ dan Rahmi Amelia Lubis, S.K.M., M.K.M.. Program ini juga menghadirkan dua narasumber utama, yakni Eka Prahadian Abdurahman, S.I.Kom., M.K.M. dengan materi relapse prevention, serta M. Taufik, Sekretaris Umum Lembaga Riset dan Pengembangan Penyalahgunaan Narkoba (LRPPN) yang sekaligus praktisi hipnoterapi.

Acara berlangsung hangat dan partisipatif dengan Raisya sebagai pembawa acara. Dalam sesi awal, Dr. dr. Vita Camellia memaparkan dampak narkoba pada otak dan kesehatan mental. Penjelasan komprehensif tersebut membuka wawasan peserta mengenai bagaimana narkoba merusak fungsi otak, memengaruhi emosi, hingga menimbulkan gangguan kejiwaan.

Setelah jeda, Eka Prahadian Abdurahman menekankan pentingnya strategi pencegahan kekambuhan melalui pengendalian diri, penciptaan lingkungan suportif, dan menghadapi pemicu sosial. Sementara itu, M. Taufik menghadirkan demonstrasi hipnoterapi yang dinilai mampu membantu residen mengelola stres, menumbuhkan motivasi, serta memperkuat sugesti positif untuk menjauhi narkoba.

Selain residen rumah rehabilitasi dan keluarga, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Coass Fakultas Kedokteran USU serta PPDS Kesehatan Jiwa. Mereka berperan dalam edukasi dan pendampingan, sekaligus memperoleh pengalaman praktis tentang pentingnya empati dalam penanganan pasien adiksi.

Menurut Dr. Zulfendri, rehabilitasi narkoba bukan hanya upaya medis, tetapi juga proses sosial yang memerlukan dukungan banyak pihak. “Melalui edukasi dan pendampingan, kami berharap residen dapat lebih percaya diri menjalani pemulihan. Kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat sangat penting agar proses rehabilitasi lebih efektif dan berkelanjutan,” tegasnya.

Antusiasme peserta serta dukungan pemangku kepentingan menunjukkan bahwa kegiatan ini memberi manfaat nyata. Selain meningkatkan pemahaman tentang bahaya narkoba dan pemulihan holistik, program ini juga memperkuat peran rumah rehabilitasi sebagai ruang aman bagi residen untuk kembali menata hidup. Ke depan, USU berkomitmen terus mengembangkan program pengabdian masyarakat yang relevan dengan kebutuhan lapangan, khususnya dalam menjawab persoalan kesehatan sosial di Kota Medan.

[Red]

Berita Terkini