MUDANEWS.COM, Pematangsiantar – Kegiatan Potensi Pengembangan Kapasitas dan Daya Saing Pemuda digelar pada Senin, 28 Oktober 2024, di Gedung Serbaguna Pemerintah Kota Pematangsiantar.
Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dan menghadirkan 4 orang narasumber yakni Rizty Desta Mahestri Ginting, M.Psi., Psikolog, Ryan Anggara, Yowanda Rahmazam, S.E., dan Nurhazlina Pratiwi, S.H.
Rizty Desta Mahestri Ginting, M.Psi., Psikolog menyampaikan kaitan kesehatan mental dengan produktivitas pada pemuda. Pemuda seyogyanya harus berperilaku produktif karena berada pada rentang usia yang disebut usia produktif. Menurut perspektif psikologi, salah satu fondasi untuk dapat berperilaku produktif adalah memiliki kesehatan mental yang baik. Hal ini sejalan dengan 4 kriteria individu yang sehat mental dari World Health Organization, yakni sadar akan kesejahteraan psikologisnya, memiliki kemampuan untuk mengelola stres, bekerja secara produktif dan berperan aktif di lingkungannya.
Menurut Desta Ginting, kesehatan mental ini ibarat baterai smartphone yang perlu diisi agar kita bisa menjalankan fungsi kita dengan maksimal. Individu yang sehat mental akan mampu untuk fokus dan berkonsentrasi, memiliki motivasi tinggi, daya kreativitasnya meningkat dan mampu mengambil keputusan penting. Keempat hal tersebut mendukung individu untuk dapat berperilaku produktif.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada 18% pemuda di Indonesia yang mengalami gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Oleh sebab itu, pemuda harus sadar untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mentalnya. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mental, yakni latihan pernafasan & grounding, olahraga teratur, self-acceptance, journaling dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Di akhir sesi, Rizty Desta Mahestri Ginting, M.Psi., Psikolog menekankan bahwa kesehatan mental harus menjadi prioritas pemuda melalui penerapan kebiasaan sehat dan membentuk komunitas yang saling mendukung. Trend gerakan antar komunitas saat ini harusnya mengarah pada upaya kolaborasi, alih-alih kompetisi, untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan mendukung tercapainya sehat mental.