MUDANEWS.COM, Pematangsiantar – Tujuan dilaksanakan pengajian dan pelatihan tersebut adalah untuk mempererat silaturahmi serta sharing pengetahuan sesama bilal Jenazah.
Pelatihan dilaksanakan di Masjid Nurul Ikhwan, Jalan Farel Pasaribu, Kelurahan Pardamean, Kecamatan Siantar Marihat. Minggu (20/10/2024).
Tampak hadir Ketua FKPAI/PD IPARI Kota Pematangsiantar Armansyah Pasaribu SSos.I, yang juga Penyuluh Award Terbaik 1 Tingkat Sumut selaku narasumber kegiatan pelatihan bilal jenazah.
Armansyah Pasaribu. S. Sos. I yang berprestasi tiga kali menjadi juara penyuluh terbaik Tingkat Sumatera Utara yang dilaksanakan Kanwil Sumut.
Kali ini, Armansyah Pasaribu bertekad akan mencetak bilal Jenazah di setiap kecamatan dan kelurahan.
Armansyah Pasaribu selaku narasumber juga menekankan agar saat melakukan fardu kifayah tidak mengedepankan dan memperdebatkan perbedaan mahzab.
“Sering sekali terjadi perdebatan diantara bilal jenazah disaat melakukan fardu kifayah, maka kita harus hindari hal tersebut, karena akan merugikan. Disinilah kita gunanya menyamakan pemahaman agar ilmunya berdasar,” ungkapnya.
Pada agenda pelatihan, dr Susanti Dewayani SpA mengajak para pengurus agar tetap solid dan kompak.
“bilal Jenazah adalah pekerjaan mulia. Mari kita terus belajar dan berlatih semoga ilmunya bermanfaat bagi anak-anak bangsa dan lingkungan kita,” ungkapnya.
dr Susanti juga menjelaskan bahwa sejak tahun 2022 di Anggaran Pemko Siantar, bilal Jenazah dan guru mengaji mendapat bantuan sosial melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Bag Kesra) dengan dana bantuan sosial 200 juta untuk 100 orang bilal mayit, 100 orang guru magrib mengaji.
“Ini sudah kita perhatikan, bahkan rencana nantinya kita akan tambah anggarannya, agar semangat para guru mengaji dan bilal Jenazah dalam melaksanakan tugasnya dengan tulus dan ikhlas, ini adalah pekerjaan yang mulia,” jelasnya.
dr Susanti menerangkan bahwa adanya pelatihan yang digelar oleh Ustad Armansyah Pasaribu menambah khazanah kajian para bilal jenazah.
“Karena kita ketahui, pasti ada yang otodidak atau pandai sendiri karna pengalaman, guna pelatihan ini sangat kita syukuri manfaatnya, kita tahu kesejahteraan para bilal jenazah dan guru maghrib mengaji kita terus perhatikan dan kita terus upayakan meningkat,” sebut dr Susanti.
Dihadapan bilal jenazah, dr Susanti menjelaskan bahwa lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) berada di Kelurahan Gurilla Kecamatan Siantar Sitalasari. Lahan seluas 4,1 hektare tersebut telah menjadi milik Pemerintah Kota Pematangsiantar.
Di masa kepemimpinan 2 tahun 7 bulan, dr Susanti juga telah mewujudkan kebutuhan masyarakat berupa pengadaan TPU di Kelurahan Gurilla Kecamatan Siantar Sitalasari seluas 5 Ha.
“Untuk pemakaman umat Islam dan Nasrani serta umat Buddha dan Hindu serta Umat lainnya. Ini dikarenakan lahan pemakaman dilokasi lain sudah tidak memungkinkan lagi,” sebutnya.