MUDANEWS.COM, Pematangsiantar – Tokoh Perempuan Sumatera Utara dr Susanti Dewayani SpA menghadiri perayaan ulang tahun moria (kaum ibu) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) se Kota Pematangsiantar yang ke-67 Tahun di Wisma Tama.
Diketahui, dr Susanti juga hadir saat Kerja Rani GBKP Siantar dan aktif bersinergi.
Tak hanya itu, Tokoh Perempuan Sumut ini juga disematkan uis karo.
Tampak hadir Pjs Wali Kota Pematangsiantar yang diwakilkan oleh Staf Ahli Happy Oikumenis Daely, Pengkhotbah Pdt Sabarita Magdala Munthe, Pengurus Moria Pusat Arihta Irawaty Surbakti, Mibersim Sembiring, Pdt Moria Sebayang, Ketua Moria Klasis Siantar Susanti Sembiring, Tokoh Masyarakat JR Saragih, dan Tokoh Sejarawan dan Budayawan Sumut H.K Erizal Ginting, SH, Ketua Panitia Rasken F Perangin-angin.
Pada kesempatan tersebut dr Susanti menyampaikan dihadapan jemaat semoga kegiatan HUT Moria GBKP Klasis Pematangsiantar dapat berjalan dengan lancar dan membawa keberkahan membawa kebaikan untuk seluruh jemaat.
“Saya ucapkan selamat ulang tahun ke-67 Moria (kaum ibu) GBKP Siantar, tentunya GBKP ini adalah wadah pembinaan dan pendidikan untuk kaum ibu khususnya keluarga besar GBKP, untuk memperjuangkan hak-haknya agar perannya didalam keluarga dan masyarakat dapat menjadi berkat,” ungkap dr Susanti.
Tampak keharuan dr Susanti bersama Erizal Ginting saat menerima manuk sangkep.
“Manuk sangkep” adalah masakan khas Karo berupa seekor ayam yang dimasak dengan bumbu khas karo yang disajikan dan disantap sebagai salah satu budaya penghargaan dan doa kepada seseorang. Memberikan “manuk sangkep” sebagai wujud penghargaan dan doa agar sehat dan sukses kepada orang yang diberikan.
Tradisi manuk sangkep dalam budaya masyarakat karo tentu memiliki nilai-nilai tersendiri bagi masyarakat karo. Baik itu nilai moral, nilai kebudayaan, nlai religius maupun nilai kekerabatan.