Kolaborasi Pemko Siantar dan Angkasa Pura 2, Display Becak BSA Megah dan Bertulis Ayo Ke Siantar di Bandara Internasional Kualanamu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Pematangsiantar – Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani, Sp.A meresmikan display becak BSA siantar yang merupakan salah satu Ikon Kota Pematangsiantar di Bandara Internasional Kualanamu, Rabu 18 September 2024.

Setiba di Bandara menuju display, Wali Kota dr Susanti Dewayani SpA beserta Rombongan disambut Tarian Simalungun dari Penari Binaan Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar.

Dalam Peresmian, Wali Kota dr Susanti Dewayani SpA mengatakan bahwa suatu kebanggaan, saat ini Display Becak BSA Siantar telah hadir di Bandara Internasional Kualanamu.

“Kolaborasi bersama antara Pemko dan PT Angkasa Pura Aviasi II ini yang menjadi angan-angan kami menjadi kenyataan. Kota Pematangsiantar saat ini memiliki slogan, Siantar Destinasi Yes, Transit No, yang berguna untuk menarik Wisatawan datang ke Pematangsiantar,” katanya.

Dengan display Becak BSA ada di Kualanamu, sebut Wali Kota dr Susanti, Pematangsiantar akan menjadi Destinasi di Sumut.

Semenatara itu, Kadis Pariwisata M Hammam Sholeh, AP melaporkan peresmian dilakukan dengan kerjasama antara PT Angkasa Pura II dengan Pemko Pematangsiantar.

Display Becak BSA ini dengan tujuan untuk mempromosikan Pariwisata Kota Pematangsiantar, dengan menunjukkan Ikon Becak Siantar dipajang di Bandara Kualanamu.

“Sehingga nantinya masyarakat dapat mengabadikan momen di Becak BSA Siantar dan Kota Pematangsiantar semakin dikenal oleh wisatawan mancanegara dan akan dikunjungi oleh masyarakat,” kata Kadis Pariwisata.

Display Becak BSA berlokasi di Zona B Kedatangan Bandara Kualanamu.

“Bentuk kerjsama Pemko adalah mempersiapkan panggung tampilan dan PT Angkasa Pura menyiapkan tempay dengan cara gratis dan tidak dipungut biaya apapun,” ungkap Hammam Sholeh.

Sementara itu, Ketua Dekranasda H. Kusma Erizal Ginting yang juga EL President BOM’S mengurai tentang sejarah Becak BSA Siantar.

Dimana sesuatu yang menjadi ikon, tidak memerlukan SK ataupun surat resmi, namun yang dibutuhkan adalah kesepakatan perasaan masyarakat ketika melihat suatu wujud ataupun entitas benda atau ciri khas dari sebuah wilayah.

EL President BOM’S Erizal Ginting juga menganalogikan bahwa menara Eiffel tidak memerlukan SK untuk dijadikan sebuah ikon. Masyarakat atau pengunjung akan langsung tahu dan mengerti bahwa suatu yang menjadi ikon adalah hasil dari kesepakatan pikiran dan hati. Begitu juga dengan Becak BSA. Ia akan menjadi ikonik, karena masyarakat ketika melihat dan mendengar deruan Becak BSA, langsung dapat menyimpulkan bahwa itu adalah ciri khas Kota Pematangsiantar. Ikon hanya membutuhkan pengakuan, seperti jam gadang, dan tugu monas, yang trend pada saat itu dan tetap diakui oleh masyarakat hingga sekarang.

Uniknya, EL President BOM’S Erizal Ginting menerangkan sejarah BSA yang merupakan kendaraan single dari Negara Inggris yang digabung dengan kearifan lokal yakni gandengan (tempat duduk penumpang dari samping) sehingga membuat menjadi perpaduan asimilasi dan akulturasi Inggris dan Kota Pematangsiantar menjadi Becak BSA.

EL President BOM’S Erizal Ginting juga menjelaskan bahwa pada tahun 1958, para pemuda-pemudi Kota Pematangsiantar pada masa itu mencoba mengotak-atik BSA, lalu melakukan penambahan gandengan menjadi Becak BSA.

Sesuai dengan tipologi Kota Siantar, Becak BSA tidak mengandalkan speed (kecepatan), namun memiliki kekuatan (daya tampung) hingga 20 orang. Inilah kendaraan moda transportasi bermesin pertama di Kota Pematangsiantar pada saat itu.

Dalam display Becak BSA, Pemko Pematangsiantar juga mengedepankan kearifan lokal dari Kota Pematangsiantar, dengan menambah hiasan ulos simalungun, stiker gorga simalungun, dan paduan tersebut menjadi satu yakni benda cagar budaya, Becak Wisata BSA.

Display Becak BSA, dikemas secara apik untuk pengembangan Pariwisata yang pada hasil akhirnya untuk menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan di Kota Pematangsiantar.

Diterangkan EL President BOMS Erizal Ginting bahwa Becak BSA adalah makhluk yang telah melalui 5 masa (zaman) yang merupakan saksi bisu yakni pada masa perang sebagai kendaraan perang, kemudian era orde lama menjadi tranportasi penduduk, pada era orde baru menjadi kendaran moda transportasi penduduk sepeda motor andalan bermesin pada penduduk saat itu, pada zaman reformasi menjadi kendaraan cagar budaya, pada kini pada zaman milenial menjadi kendaraan pariwisata.

Acara ditandai dengan pengguntingan pita sebagai peresmian Display Becak BSA oleh Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti didampingi Pejabat PT angkasa Pura Aviasi II, Ketua Dekranasda Erizal Ginting dan Pimpinan PT Bank Sumut Kota Pematangsiantar Suhardi Sembiring.

Acara juga ditandai dengan penyerahan cenderamata dan Miniatur Becak BSA dari Wali Kota dr Susanti kepada Pejabat PT Angkasa Pura Aviasi II.

Hadir dalam kesempatan Pejabat PT Angkasa Pura Aviasi II Direktor Comercial Dan Business Development Kedar Vijay Deshpande, Senior Vice President Of Commercial Abednego Azarya Tampubolon, Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan Dra Happy O Daely, Para Pimpinan OPD, Camat Se Kota Pematangsiantar.

Berita Terkini