Masalah Agama

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Seringkali kita mendengar perkataan yang menyebutkan misalnya; itu bukan “masalah agama”, konflik yang terjadi itu murni masalah politik. Atau misalnya; itu bukan “masalah agama” itu kan perebutan lahan antara warga lokal dengan penguasa.

Lalu apa itu “masalah agama”, batasan-batasan yang disebut “masalah agama” itu apa-apa saja. Apakah disebut “masalah agama hanya jika terkait urusan suara adzan yang mengganggu mereka yang masih mau tidur di pagi hari? Ataukah mereka yang tidak bisa pergi umroh dan haji, karena menggunakan vaksin Tiongkok yang tidak memperoleh persetujuan WHO dan banyak menimbulkan korban itu? Atau apa ?

Al-Quran mengatakan, orang yang tidak memberi makan fakir miskin, menghardik anak yatim, atau mereka yang lemah sebagai telah mendustakan agama.

Jadi nampaknya, masalah agama itu erat kaitannya dengan urusan kemanusiaan, urusan keadilan sosial ekonomi, urusan penindasan yang kuat atas yang lemah. Sehingga Nabi bersabda, “sebaik-baik manusia, yang memberi manfaat (yang besar) kepada sesama manusia.

Jadi, ketimpangan sosial ekonomi itu masalah agama. Dalam Islam, masalah ini diatasi melalui zakat, infaq dan shadaqoh, agar tidak terjadi penumpukan kekayaan atau harta benda pada orang-orang tertentu saja dalam masyarakat.

Ketika ada penguasa yang berlaku dholim, itu masalah agama. Agama menganjurkan penguasa yang dholim itu di beri peringatan, agar tidak semakin sewenang-wenang. Ketika terjadi proses hukum, hakim dituntut untuk berlaku adil, dan itu bagian dari masalah agama.

Terjadi kerusakan lingkungan, itu masalah agama. Karena kerusakan lingkungan, berdampak buruk kepada masyarakat. Bisa dikatakan bahwa, tidak aktifitas manusia, yang tidak terkait dengan, atau bukan masalah agama.

Tentu pengertian seperti itu, untuk menerimanya, membutuhkan pendalaman pemahaman keagamaan.

Oleh : Hasanuddin
Ketua Umum PB HMI 2003-2005

- Advertisement -

Berita Terkini