Anshari Yamamah, Pancasila way of life Bangsa Kita

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Bangsa Indonesia pada hari ini 1 Juni memperingati hari lahirnya Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, merupakan doktrin Kebangsaan dalam lingkup bernegara.

Pancasila merupakan spirit founding father yang dirumuskan dari sebuah pemikiran dan perdebatan panjang para tokoh-tokoh bangsa di zamannya. Perdebatan argumentatif sangat keras terjadi di dalam forum, namun saat di luar forum tokoh-tokoh bangsa bisa bersatu duduk bersama, ngopi bersama tanpa berjarak, padahal di dalam forum diskusi mereka beradu argumentasi secara keras. Inilah makna bahwa Bangsa ini lahir dari sebuah perdebatan argumentatif tanpa ada dendam dan sebagainya.

“Pancasila merupakan anugerah terbesar bagi Bangsa Indonesia, karena Pancasila lahir dari Pemikiran para tokoh-tokoh bangsa, Bung Karno, Bung Sjahrir, Bung Hatta dan tokoh besar bangsa lainnya, berhasil menyepakati Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, inilah legecy terbesar dan terbaik bagi negeri ini dan sebagai generasi penerus, maka wajib kita rawat, kita jaga dan kita pertahankan warisan bangsa ini, agar Indonesia tidak terpecah dan Indonesia tidak terjajah kembali,” ujar Dr. H. Ansari Yamamah kepada media, Senin (31/5/2021) di Kampus UIN Sumut Jalan Sutomo Medan.

Pancasila merupakan spirit kebangsaan yang melakat di jiwa Putra Putri bangsa ini. Karena nilai Pancasila di semangati nilai-nilai Islam yang termaktub dalam Al-Qur’an, tiap Sila yang tercantum dalam Pancasila, senafas dan sejiwa dalam Al-Qur’an.

“Pancasila sebagai Ideologi dalam kehidupan kebangsaan sudah final. Bahwa Ideologi itu harus tumbuh sebagai katalisator yang mampu menggerakkan seluruh potensi anak bangsa, nah potensi inilah yang harus di eksplorasi secara maksimal karena di bidang ini spirit itu belum final, kemampuan merancang dan mendisain rancang bangun dan rekayasa teknologi perlu di tingkatkan, itulah spirit yang menjadi tantangan untuk segera diwujudkan,” tambah Pakar Sosiologi Politik Islam UIN Sumatera Utara ini.

Persoalan yang muncul ke publik terkait persoalan tanggal lahirnya Pancasila atau ada hal yang terkait dengan itu, biarlah itu menjadi sebuah catatan sejarah.

“Jika ada hal terkait dengan tanggal lahirnya Pancasila atau lainnya, saya kira tidak perlu diperdebatkan, biar lah itu menjadi sebuah catatan sejarah, terpenting bagi bangsa ini, bagaimana mengimplementasikan spirit Pancasila itu dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat, menjadi sebuah miniatur kebangsaan yang harmonis, toleran dan saling menghargai, itulah makna terpenting dari spirit Pancasila tersebut,” tambah Ketua Bakomubin Sumatera Utara ini mengakhiri wawancara. (AS)

- Advertisement -

Berita Terkini