Ketika Mereka Berkata “Dasar PKI!”

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Mengapa PKI jadi tabu dan sangat menyeramkan ketika tiba-tiba mendengarnya? Mengapa orang-orang kadang meneriaki dan menuduh orang yang berbuat jahat dengan umpatan; “dasar PKI!” atau “Dasar Komunis!”

Apakah kita tahu arti dan sejarah sebenarnya dari kata “Komunis” itu sendiri? atau jangan-jangan kita hanya ikut-ikutan dan meniru kebanyakan orang saja atau bisa jadi kita hanya mendengar cerita orang tua atau kakek-nenek kita yang mungkin hidup dan mengalami bagaimana getirnya masa itu ketika mereka menyebutnya “zaman PKI?”

Kebanyakan orang menyangka jika PKI adalah partai yang anti Tuhan atau anti Agama hingga keberadaannya harus dihilangkan, dan dibenci selama-lamanya. Tidak adakah sisi kebaikan yang bisa dijadikan pelajaran? Atau jangan-jangan kita masih meyakini jika PKI adalah sumber kejahatan dan kekejaman? Apakah kita pernah membaca riwayat hidup DN Aidit? Sosok pemimpin PKI yang digambarkan menyeramkan. Apakah kita pernah membaca arti di balik lambang palu arit? Apa benar Aidit menjadi pemimpin dibalik peristiwa pemberontakan di Madiun 1948?

Pernahkah kita membaca dari sudut pandang berbeda tentang sejarah PKI? Atau jangan-jangan kita sama, sejak kecil sampai dewasa hanya disuguhi film yang itu-itu saja. Film tentang propaganda atau film tentang penghianatan. Bulan September menjadi bulan bersejarah bagi rakyat Indonesia di mana pada bulan tersebut terjadi peristiwa pembantaian enam jendral.

Di sekolah-sekolah atau bahkan guru-guru kita menyuruh kita untuk menonton bagaimana mengerikannya ketika terjadi pembantaian di dalam film tersebut. Lantas dengan begitu saja kita meyakini jika semua yang terjadi adalah ulah PKI? Dan kita diharuskan membenci segala hal yang memiliki sangkut paut dengan PKI?

Di sini saya tidak akan menjelaskan bagaimana dan apa yang terjadi sebenarnya, karena saya bukan pakar sejarah. Hanya saja saya mau membaca berbagai sumber dengan sudut pandang yang berbeda.

Di sini juga saya hanya merangsang seberapa peka rasa ingin tahu kita untuk membaca sejarah dari sumber-sumber yang sudah banyak sekali beredar di internet atau buku-buku. Lalu menyaringnya agar tidak semua harus ditelan begitu saja dan menyalahkan salah satu sumber.

Tapi pertanyaannya; maukah kita membacanya? Mencari tahu sekecil pengertian dari kata “Komunis” saja itu artinya apa?

Maaf, saya hanya sekadar bertanya.
Jawabannya ada dalam diri kita masing-masing. Tetap membenci pun adalah hak pribadi masing-masing. Tapi tidak ada larangan untuk terus mendalami pengetahuan.

“Istilah komunis yang demikian mengerikan dan kadang lucu di mata rakyat dunia maya musti ditarik simpul kacaunya, agar tidak terus-terusan digoreng bersamaan dengan isu tahunan seperti yang sering terjadi di bulan September ini.”

Semoga tulisan ini menjadi ajang diskusi dan bertukar pengetahuan agar tidak terus-terusan menjadi perdebatan yang berujung dengan pertikaian dunia maya.

Salam dari saya yang belum ketemu jodohnya.

Penulis : Dede Humaedi

- Advertisement -

Berita Terkini