Pejuang Islam Nusantara Bekasi dan Paham Radikalisme

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Bekasi – Paham radikalisme, intoleransi yang menganggap dirinya dan kelompoknya paling benar, tidak mau menghargai perbedaan sudah mulai manjamur di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat.

“Banyak masyarakat awam, generasi milenial yang sudah menjadi korban. Mereka yang tadinya hidup harmoni saling menghargai antar sesama kini semuanya berubah, mereka menjadi bringas, merasa paling benar sedangkan yang lainnya salah, hanya mereka dan kelompoknya yang berhak masuk surga sedangkan yang lainnya dicap neraka,” kata Ketua Umum Pejuang Islam Nusantara (PIN), Abdul Kholik, Senin (20/7/2020).

Bahkan keberadaan orang lain yang tak sepaham dianggap sebagai dosa, menjadi penghalang tujuan mereka untuk masuk surga, mereka benci, sangat tidak suka dengan amaliyyah yang biasa dilakukan oleh para wali kekasih Allah seperti tahlilan, maulidan, manaqiban serta amaliyyah ahlussunnah wal jama’ah lainnya.

“Mereka menganggap amaliyyah itu semua adalah bid’ah, sesat, syirik, pengamalnya pasti masuk neraka serta lingkungan sekitarnya pun akan kecipretan dosa,” katanya.

Kholik menjelaskan, maka tak ayal bagi mereka kaum radikal darah saudaranya kaum muslim yang tak sepaham adalah halal, seperti yang terjadi beberapa tahun silam kasus pemboman di Cirebon yang dilakukan oleh orang yang menganggap dirinya paling benar seorang muslim yang telah terpapar paham radikalisme, mirisnya pemboman itu dilakukan di masjid yang merupakan tempat ibadah suci pada saat umat sedang malakukan ibadah kepada Tuhannya yang Maha Suci. Sungguh perbuatan yang biadab bagi seorang yang mengaku paling suci.

“Bayangkan jika terhadap saudaranya sendiri yang sesama muslim saja mereka tega melakukan itu apalagi terhadap orang-orang yang berbeda agama, sudah pasti mereka sangat benci dan menganggap hina, sangat hina,” ujarnya.

Melihat kondisi Jawa Barat yang kian hari semakin memprihatinkan membuat sahabat-sahabat PIN Bekasi sangat tidak rela dan tidak tahan hanya berdiam diri menyaksikan semakin banyak masyarakat menjadi korban paham radikalisme.

“PIN Bekasi yang diketuai oleh Ustadz Sulaiman dan sebagai pembina Raden Haryo Hanggoro atau yang akrab dikenal dengan Jubah Ireng pun tergugah untuk bersatu bersama-sama memberikan pencerahan kepada masyarakat akan arti ajaran Islam yang sesungguhnya, ajaran yang rahmatal lil ‘aalamiin, ajaran yang membawa pesan perdamaian bagi seluruh alam, ajaran yang menebarkan cinta dan kasih sayang kepada siapapun tanpa melihat status maupun perbedaan,” lanjut Kholik.

Dijelaskannya, karena sesungguhnya semuanya adalah sama di hadapan Allah kecuali hamba-hambaNya yang bertaqwa, yang memandang dirinya hina penuh dosa sedangkan yang lainnya lebih mulia.

“Alhamdulillah berkat kesungguhan dan kesabaran yang dilakukan oleh PIN Bekasi tidak sedikit masyarakat yang tercerahkan, bahkan tidak hanya itu mereka pun siap berjuang bersama demi Jawa Barat yang harmoni, penuh cinta serta diliputi keberkahan,” ucapnya.

Kholik menuturkan, PIN Bekasi dan Paham Radikalisme, semoga menjadi inspirasi sahabat PIN yang ada di seluruh penjuru pelosok Nusantara. Berita Bekasi, red

- Advertisement -

Berita Terkini