Pejuang Islam Nusantara Sumut, Ustaz Martono Bertindak di Tengah Badai 

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Dimana banyak orang bersembunyi di balik dinding kebenaran memilih pada posisi aman, bersembunyi demi menghindari resiko yang dapat merugikan bagi dirinya, tetapi tidak demikian dengan Ustaz Martono, seorang ustaz yang sangat mencintai kebhinekaan dan kemanusiaan, sehingga masyarakat yang mengenal Ustaz Martono menjulukinya dengan “Ustaznya Segala Umat”.

Disaat sentimen politik identitas mewabah sehingga masyarakat terpecah pecah dan terkotak kotak ustaz Martono justru memilih menerobos dan menghancurkan dinding dinding yang menjadi sekat sekat pemisah tersebut walau dengan resiko diberi stempel oleh kalangan tertentu sebagai ustaz bayaran, ustaz jadi-jadian bahkan mendapat stikma sebagai “Ustaz Kafir”, karena ustaz Martono sangat dekat dengan semua umat termasuk umat di luar muslim dan segala jenis fitnah fitnah telah dinikmati dengan santai oleh ustadz Martono.

Apabila Ustaz Martono mendengar telah terjadi gesekan-gesekan yang menimbulkan percikan percikan api sara Ustaz Martono langsung bergerak bagaikan petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan percikan-percikan api sara tersebut agar tidak membesar sehingga tidak sempat tertiup angin-angin yang di hembuskan oleh oknum-oknum yang tidak menyukai kedamaian dan sangat menyukai konflik yang berkepanjangan sehingga dapat memprovokasi orang-orang awam dalam beragama.

Di kala isu sara telah mereda Ustadz Martono, ustaz yang dikenal sangat energik tidak tinggal diam dengan waktu berlalu begitu saja dalam mengisi waktu kehidupannya, Ustaz Martono ingin kehidupannya bermanfaat bagi sesama, terutama persoalan-persoalan yang menyentuh nilai nilai kemanusiaan, ketidakadilan, untuk itu Ustaz Martono terus memberikan pencerahan dalam bentuk dakwah dan tausyiah di majelis-majelis taklim binaannya.

Sekretaris Pejuang Islam Nusantara (PIN) Sumut itu tidak hanya piawai dalam berdakwah menyampaikan Firman Allah tetapi juga piawai dalam mengimplementasikan firman-firman Allah tersebut yang Rahmatan ‘Lil Alamin ke tengah tengah masyarakat.

Hal itu dibuktikan oleh Ustaz Martono bila Ustaz Martono mendengar ada orang yang memerlukan bantuan, tak perlu menunggu waktu lama lama dan berfikir fikir Ustaz Martono langsung menemui orang yang sangat membutuhkan tersebut.

“Dimana ada kedzoliman, ketidakadilan, kemiskinan dan kebodohan disitulah darah saya mengalir,” ucap Ustaz Martono sebagai filosofis hidupnya, Selasa (7/7/2020) di Medan.

“Semua yang saya lakukan itu adalah merupakan amal jariah bagi saya, kehidupan di dunia ini adalah sebagai ladang amal bagi kita, semua, Tuhan akan membalas sekecil dan sebesar apapun yang kita perbuat, sehingga ustadz martono tidak mengambil sedikitpun manfaat dari apa yang di perbuatnya kecuali keridhoan dari Allah Swt,” tutup Ustadz Martono. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini