Bekerja Ibadah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Bekerja merupakan sebuah keniscayaan dalam hidup, karena rezeki dari Allah tidak datang secara tiba-tiba tanpa ada upaya untuk mencarinya melalui bekerja.

Meskipun Allah telah menjamin rezeki bagi seluruh makhluk di muka bumi, kemalasan bukanlah sifat dari seorang muslim.
Allah SWT berfirman;

إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُون

Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.(Q.S Al-Ankabut: 17).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa rezeki harus diusahakan. Bukan dengan berpangku tangan dan bermalas-malasan.

Dalam ayat yang lain, secara tegas Allah memerintahkan kita untuk mencari rezeki dengan cara bekerja. Allah berfirman;

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Apabila shalat telah ditunaikan, bertebaranlah kamu sekalian di muka bumi, dan carilah karunia Allah. Dan banyak-banyaklah mengingat Allah supaya kalian beruntung.” (Q.S Al-Jumu’ah: 10).

Jika kita cermati lebih jauh, ayat-ayat Allah juga menyebutkan bahwa di antara hikmah diciptakannya siang dan malam adalah supaya waktu malam digunakan untuk beristirahat dan waktu siang untuk bekerja.

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ ۖ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيلًا

Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. (Q.S Al-Isra: 12)

Dalam ayat lain juga disebutkan;

وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (Q.S Al-Qashash: 73).

Masih banyak ayat serupa lainnya yang menerangkan bahwa rezeki dari Allah hanya bisa diperoleh dengan etos kerja tinggi, bukan dengan bermalas-malasan.

Oleh karena itu, sah-sah saja bagi seorang muslim untuk mengejar karir dan pekerjaan demi mendapatkan rezeki karena islam sesungguhnya mendorong umatnya untuk memiliki etos kerja tinggi dalam menjalani kehidupan di dunia.

Perintah dan anjuran tersebut tentu dengan catatan jangan sampai kesibukan pekerjaan dunia membuat kita lalai dari akhirat dan Sang Maha Pemberi Rezeki, yakni Allah SWT.

“Work hard. This dunya is for hard work, akhirah is our eternal rest.”

Bekerja keraslah. Dunia ini untuk bekerja keras, akhirat adalah tempat istirahat kekal kita kelak.

Penulis : Hindun Shalihah

- Advertisement -

Berita Terkini