Pengaruh Teknologi terhadap Masa Depan Generasi Z

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Teknologi, merupakan suatu kata yang semakin berkembang dan berkaitan erat dengan zaman modern. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memiliki beberapa arti yaitu : 1. metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan, 2. keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi menjadi salah satu perkara yang memengaruhi kemajuan generasi dalam kehidupan yang terus berkembang. Teknologi merupakan hal yang tidak berujung dan terus berubah.

Dalam perkara teknologi ini, dikenal kemudian generasi Z. Suatu nama baru dalam periodisasi teknologi, merupakan mereka yang lahir mulai dari tahun 1996. Generasi ini berbeda dengan generasi milenial sesudahnya atau pun generasi sebelumnya. Pada generasi ini, mereka memiliki akses yang lebih muda terhadap teknologi.

Dilansir dari tirto.id, dalam salah satu portal berita yang diambil dari kesimpulan survei dan riset mandiri bahwa generasi Z memiliki pengaruh yang sangat tinggi terhadap masa depan, sehingga mereka dapat memegang peranan besar dalam pergerakan kehidupan mulai turut masuk dalam wilayah politik, ekonomi, sosial dan aspek wilayah lainnya.

Teknologi memiliki peran besar dalam memengaruhi masa depan generasi Z, dengan peranan bahwa teknologi akan menggugah dan menciptakan versi yang berbeda dari diri mereka, namun dengan cara yang lebih efisien dan menghemat waktu mereka. Ini menginspirasi generasi Z untuk menjadi berbeda, dengan kata lain mereka akan memilih untuk berani tampil beda.

Teknologi juga memiliki pengaruh besar bagi masyarakat karena sebagian dari informasi akan tampil di mayarakat dan memiliki penilaian dari berbagai sisi oleh berbagai lapisan masyarakat. Hingga dengan kata lain, generasi Z memiliki kemungkinan besar untuk dapat memengaruhi masyarakat dengan andil mereka dalam dunia teknologi dan informasi. Beberapa dari mereka memiliki keinginan menjadi influencer seperti menjadi Youtuber atau menjadi gamer, cita-cita yang tidak terpikirkan oleh generasi sebelum generasi Z.

Dalam keinginan mereka menjadi influencer dan masalah pengaruh yang ditimbulkannya, Al-Quran telah menyinggung dalam (QS. al-An‘ām [6]: 70), yaitu “Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda-gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur’an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri”. Dari sini dapat disimpulkan bahwa menjadi influencer atau orang yang mengikuti influencer tidak salah jika diimbangi dengan bekal yang kuat dan tidak menyalahi aturan agama baik bagi muslim maupun nonmuslim.

Kemudian penggunaan kata orang-orang, dapat mengarah kepada orang-orang yang memiliki pengaruh buruk dan orang-orang lainnya yang mengikutinya, seperti mempermainkan masalah agama yang cukup sensitif dikalangan masyarakat sebagai batu loncatan ego mereka. Sebagai influencer yang menjadi pelopor dalam sesuatu hal, maka mereka memiliki tanggung jawab yang besar terhadap efek dari hal yang mereka sebarkan.

Kemudian, generasi Z yang memiliki faktor penting berupa teknologi dan dunia informasi, memiliki kemungkinan lebih banyak menggunakan waktu mereka dengan duduk dan berkontribusi dengan gawai, ini juga dapat menimbulkan efek yang baik dan buruk. Generasi Z yang baik akan memikirkan langkah jauh dalam menggunakan gadget sebagai sarana yang bermanfaat.

Dalam ayat diatas juga disebutkan bahwa “Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur’an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri”, yang dapat dijadikan pedoman bagi generasi Z agar tidak menggunakan gawai dan sarana informasi serta teknologi sesuatuyang membantu menjerumuskan mereka kepada hal yang buruk. Pada riset mandiri yang dilansir dari tirto.id, sekitar 7,3% dari 1.201 responden pada beberapa kota besar di Indonesia, menggunakan gadget selama lebih dari 12 jam per hari. Ini termasuk berlebihan, karena mengurangi waktu mereka untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.

Generasi Z yang menggunakan hampir seluruh waktunya memiliki kemungkinan besar akan melupakan dunia dan realitasnya. Seluruh kehidupan berpusat pada gawai. Dalam masalah ini, Allah berfirman dalam (QS. an-Nisā’ [4] :36) yang berarti “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun…”, yang memiliki tafsiran secara sederhana bertujuan agar manusia tidak mengesampingkan permasalahan agamanya dan melupakan tuhannya.

Ini merupakan suatu teguran terutama bagi mereka yang memiliki pusat lain di kehidupannya selain tuhannya. Dalam riset yang dilakukan tirto.id, sebanyak 7,1% dari 1.201 informan memilih untuk menjadi gamers atau menjadi youtuber yang menandakan kedekatan dengan pusat informasi dan teknologi dan menciptakan profesi baru. Diharapkan ini tidak menjadi pengalih bagi generasi Z dalam menjalani realitas kehidupan bersosial dan beragama.

Lalu, generasi Z memiliki inspirasi lain dalam menggunakan teknologi dan informasi sebagai saran untuk mendapatkan uang. Kembali lagi, ide terbanyak dan paling menguntungkan yang mereka dapatkan adalah dengan menjadi influencer aktif yang menginpirasi, memiliki banyak pengikut, dan terutama mendapatkan uang.

Seperti halnya dalam bermain saham, kebanyakan generasi Z yang berkontribusi dalam bdang ekonomi memiliki strategi permainan saham yang jitu, adapun dalam dunia informasi, mereka dapat menentukan informasi apa yang unggul dan memiliki banyak peminat hingga dunia teknologi dengan berbagai macam ide baru untuk pembuatan robot. Ini semua merupakan beberapa cara untuk mendapatkan uang.

Dalam suatu hadis riwayat Bukhari dikatakan bahwa “Dari ‘Abdullāh bin ‘Umar bahwa dia mendengar Rasulullah telah bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya”, yang memiliki makna bahwa dari beberapa cara dalam mendapatkan uang diatas merupakan perbuatan yang bermanfaat jika berguna bagi orang banyak. Generasi Z sebagai pelopor yang memiliki pengaruh besar pada generasi lainnya diharapkan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menjadi pemimpin pada konteksnya masing-masing.

Oleh : Roudhatul Fadhilah Attaqy

- Advertisement -

Berita Terkini