Manisnya Cinta (2)

Breaking News

Nukilan Cinta

Garis Cinta

Rasaku, Di Racuni Cinta

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Sejarah telah mengisahkan bahwa suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar r.a bepergian ke Syam untuk berniaga.

Di tengah jalan, dia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila binti Al Judi.

Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar r.a.

Maka sejak hari itu, Abdurrahman r.a mabuk kepayang dan tidak kuasa menahan badai asmaranya pada Laila binti Al Judi.

Seringkali Abdurrahman merangkaikan bait-bait syair untuk mengungkapkan jeritan hatinya.

“Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila binti Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya selalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.”

Karena begitu seringnya dia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Khattab r.a merasa iba kepadanya.

Suatu saat ketika beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, beliau berpesan kepada panglima perangnya bahwa jika Laila binti Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman r.a.

Subhanallah,
Setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, dengan taqdir Allah maka didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang.

Impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar r.a, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman.

Bisa bayangkan bukan, betapa girangnya Abdurrahman?

Pucuk di cinta ulampun tiba. Impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman kepada Laila, sampai-sampai dia melupakan istri-istrinya yang lain.

Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah SAW yang merupakan saudari kandungnya.

Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”

Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak).
Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna.

Jika dahulu dia begitu mencintai Laila sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang diapun bersikap ekstrim.

Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan beliau selalu bersikap kasar kepada Laila.

Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah r.a. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:

يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.

“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya.
(Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)

Mengapa kenyataan ini bisa terjadi?
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:

كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ

Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).

Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:

حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ

“Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.”

Maka, agar kita tidak jadi buta dan tuli karena cinta utamakan dan pastikan cinta kita karena Allah SWT. Bukan karena rupa, harta, dan tahtanya.

Jika kita telah mendapatkan seseorang yang mencintai kita karena Allah dan membuat kita dan dia semakin dekat dengan Allah, jangan pernah lepaskan.

Genggam erat tangannya untuk bersama mencari ridho menuju jannah-Nya.

Wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat.
??☕

#Ngaji
#BersamaMawar

Penulis : Hindun Shalihan

- Advertisement -

Berita Terkini